Rekomendasi saham poultry sudah bersiap untuk prediksi kenaikan permintaan pada momen Ramadhan 2022 mendatang.
Permintaan dari daging unggas pada lebaran tahun ini diprediksi akan naik. Salah satu faktornya adalah mahalnya harga daging sapi.
Oleh karena itu, beberapa emiten poultry, seperti PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) mempersiapkan stok produk mereka. Tentunya kenaikan permintaan ini juga memberikan sentimen positif bagi saham di Bursa.
Baca Juga: Transaksi Crossing Saham: Pengertian, Cara, dan Syarat Transaksinya
Ini Dia Rekomendasi Saham Poultry
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) telah membukukan kinerja yang cukup solid pada kuartal keempat tahun 2021 kemarin. Tercatat emiten poultry ini memiliki pendapatan sebesar Rp 12 triliun.
Melihat kondisi itu, maka para analis saham memprediksikan kinerja JPFA akan terus membaik untuk penjualan 2022 ini dengan kenaikan penjualan 16,3%.
Di sisi lain, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) juga sudah bersiap akan kenaikan permintaan produk mereka menjelang Ramadhan.
“Berdasarkan data dari tahun sebelumnya dan forecasting yang kami lakukan, produk mengalami peningkatan di bulan Ramadhan dan lebaran 2022 sudah tersedia” ujar Chief Marketing Officer WMUU, Tri Mahawijaya Herlambang.
Hal yang sama juga PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) lakukan. Mereka sudah mempersiapkan banyak stok untuk momen lebaran tahun ini.
Theo Lekatompessy, Komisaris SPID mengatakan bahwa strategi yang mereka lakukan adalah dengan menjalankan penambahan shift dan mengamankan stok sejak bulan Februari 2022. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kenaikan biasanya mencapai 30%-40%.
Melihat hal ini, Equity Analyst PT Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora menilai bahwa terdapat sentimen negatif sektor ini adalah kenaikan harga corn yang akan membuat margin perusahaan tergerus.
Meski begitu, ia memprediksi bahwa kinerja emiten sektor poultry bertumbuh sekitar 20%-30% yang JPFA dan CPIN pimpin.
Andhika memberikan rekomendasi saham poultry dengan buy on weakness JPFA pada target harga Rp 1.800 dan WMUU dengan target Rp 170.
Ia juga mencermati bahwa JPFA masih tergolong murah secara valuasi karena masih diperdagangkan PER 9.48 kali. Sedangkan WMUU menyusul dengan valuasi yang di PER 9.70 kali.
Baca Juga: Saham Emiten Kertas Memiliki Kinerja Positif, Ini Rekomendasinya!
Akibat Momen Ramadhan dan Lebaran
Kenaikan permintaan dan prediksi sentimen negatif pada rekomendasi saham emiten poultry ini tidak lain dampak dari Ramadhan dan lebaran. Saham poultry memang selalu mengalami kenaikan saat dua momen itu berlangsung.
Dari data milik WMUU, peningkatan penjualan pada bulan Ramadhan dan lebaran pada tahun sebelumnya rata-rata mencapai 120%-140%.
Perseroan optimis dengan meningkatnya kembali penjualan pada Ramadhan 2022 ini, terlebih penyebaran Covid-19 yang sudah mereda dan pelonggaran kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Penjualan Saham Treasury Mengenai Definisi, Contoh, Hingga Metodenya
Selain itu, jika melihat dari kondisi market, masyarakat banyak yang beralih ke daging unggas. Sebab, hingga saat ini harga daging sapi masih tercatat tinggi.
Tentunya kenaikan permintaan mencatatkan kinerja baik pada rekomendasi saham poultry tahun 2022 ini. (R10/HR-Online)