Modal investasi dan modal kerja memiliki perbedaan dari segi yang diberikan. Keduanya sama-sama berada dalam bisnis sebuah perusahaan atau bank dan ditujukan untuk hal yang tidak berbeda.
Sebuah fasilitas yang penggunaannya menunjukkan untuk pembiayaan investasi sebuah perusahaan. Selain itu, untuk pengadaan barang modal yang tidak habis terpakai dalam siklus usaha.
Agar tidak bingung, sebaiknya simak penjelasannya berikut ini tentang apa sebenarnya modal investasi dan modal kerja.
Baca Juga: POJK Investasi Dana Pensiun Aturannya Semakin Diperketat
Definisi Modal Investasi dan Modal Kerja
Dalam dunia investasi tentu banyak hal yang perlu dilakukan dengan persiapan matang. Bahkan untuk strategi yang perlu Anda lakukan juga tidak sembarangan.
Secara umum berdasarkan penggunaan kredit non konsumsi memang terbagi dalam dua hal tersebut. Keduanya memiliki perbedaan pada peruntukkan dan kegunaannya.
Bahkan untuk jangka waktunya memang berbeda yaitu panjang dan pendek. Dana kredit modal keduanya bisa dimanfaatkan sebagai salah satu indikator perekonomian suatu negara.
Agar Anda bisa melakukan investasi dengan tepat, ketahui dan pahami hal-hal yang terkait. Seperti halnya tentang definisi modal investasi dan modal kerja.
Baca Juga: Investasi Staking Kripto, Salah Satu Cara Memperoleh Cuan yang Besar
Modal Investasi
Investasi menjadi salah satu pembiayaan yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam jangka waktu tertentu. Adapun barang yang biasa perusahaan gunakan yaitu yang tahan lama dengan jangka waktu lama pula.
Misalnya gedung, tanah, mesin, dan sejenisnya. Bedanya dengan modal kerja yaitu kredit yang bank berikan pada debiturnya untuk membiayai proyek baru atau ekspansi perusahaan.
Pemberian produksi barang tersebut bertujuan untuk mendirikan sebuah perusahaan. Sebagai contoh yaitu perusahaan sepatu yang memiliki pasar kuat dalam satu wilayah akan memperluas usahanya pada wilayah lain.
Modal Kerja
Berbeda dengan modal investasi, modal kerja itu sendiri adalah modal bersih atau NWC. Ukuran likuiditas sebuah perusahaan, efisiensi operasional, dan kesehatan keuangan dalam jangka pendek.
Hal ini tentu bertolak belakang dengan definisi modal investasi. Jika perusahaan memiliki pembiayaan yang besar, maka potensi untuk berinvestasi dan tumbuh cukup baik.
Jika aset perusahaan tidak melebihi kewajiban lancar, tentu akan mengalami kesulitan untuk tumbuh bahkan bangkrut.
Sedangkan perbedaannya dengan keduanya yang datang dari bank pada debiturnya untuk membiayai kebutuhan modal kerja suatu perusahaan.
Baca Juga: Investasi Obligasi Negara Ritel (ORI), Keuntungan Hingga Risikonya
Perbedaan Kedua Pembiayaan
Kedua kredit non-konsumsi ini tersalurkan oleh bank menjadi dua bagian tersebut. Berdasarkan definisinya ada beberapa perbedaan yang terlihat. Mulai dari tujuan bahkan jangka waktunya yang berbeda.
Penyaluran dua kredit ini menjadi indikator perkembangan perekonomian. Saat menggunakan fasilitas kredit perusahaan semakin yakin mampu melunasi kewajibannya.
Apalagi ketika perekonomian perusahaan lemah, maka akan sangat terasa. Untuk itu, perusahaan bisa menggunakan modal investasi dan modal kerja untuk memenuhi kewajibannya. Hanya saja, keduanya berbeda pada jangka waktunya. (R10/HR-Online)