Fosil reptil laut Ichthyosaurus berusia 160 akhirnya para ahli rekonstruksi kembali. Menurut ahli paleontologi, rekonstruksi binatang purba satu ini menjadi yang paling mutakhir di dunia sains.
Rekonstruksi dari fosil binatang purba memang bukan suatu hal baru. Hal itu bertujuan untuk memahami bagaimana bintang tersebut hidup jutaan tahun lalu.
Baca Juga: Spesies Tyrannosaurus Rex, Terbagi Jadi Tiga Jenis?
Ilmuwan Rekonstruksi Fosil Reptil Laut Ichthyosaurus
Sebuah studi yang dipimpin oleh ahlinya paleontologi Mats Eriksson asal Universitas Lund di Swedia berhasil melakukan rekonstruksi ulang fosil Ichthyosaurus.
Fosil binatang berusia 160 tahun tersebut merupakan sebuah reptil air. Penemuan fosilnya juga sempat menghebohkan karena mendapat julukan naga laut.
Ichthyosaurus adalah jenis binatang yang hidup pada zaman Mesozoikum bersama dengan dinosaurus. Hewan ini menyerupai lumba-lumba.
Selama hidupnya, Ichthyosaurus berburu mangsanya dengan berenang di lautan. Baru-baru ini, ahlinya paleontologi temukan jaringan lunaknya Ichthyosaurus yang sudah terawetkan.
Temuan tersebut tentu saja sangat berguna untuk penelitian lebih mendalam mengenai Ichthyosaurus. Para ahli akhirnya menggunakan informasi tersebut untuk mencari tahu lebih lanjut bagaimana rupa sebenarnya dari Ichthyosaurus.
Mats Eriksson dan tim akhirnya mengumpulkan data dan menganalisis dari studi terdahulu mengenai Ichthyosaurus yang berguna untuk mempermudah proses penelitian.
“Kami sajikan tinjauan penelitian Ichthyosaurus serta ikonografi gaya hidup mereka dengan fokus khusus di struktur jaringan lunaknya, termasuk aspek pewarnaan dan termoregulasi” tulis peneliti di makalahnya.
Dari sekian banyak referensi, tim peneliti kali ini hanya fokus kepada fosil di Posidonia Shale Jerman. Pasalnya, pada fosil tersebut bagian tubuh dari Ichthyosaurus hampir lengkap.
Baca Juga: Fosil Guemesia Ochoai Berusia 70 Juta Tahun Ditemukan di Argentina
Rekonstruksi Fosil Menggunakan Pencetakan 3D
Proses rekonstruksi fosil reptil laut Ichthyosaurus memakan waktu yang tidak sebentar. Dengan menggunakan cetakan tanah liat dan pencetakan 3D, proses rekonstruksi baru selesai setelah memakan waktu satu tahun.
Hasil dari rekonstruksi fosil Ichthyosaurus juga sangat luar biasa. Bahkan, kabarnya proses rekonstruksi ini menjadi penelitian Ichthyosaurus terbaik dan terlengkap.
Peneliti menemukan fakta bahwa Ichthyosaurus memiliki kulit yang lebih mirip seperti penyu belimbing yang merupakan reptil laut masa kini. Tekstur kulit Ichthyosaurus terasa halus.
Kesimpulan dari studi sebelumnya adalah Ichthyosaurus kehilangan sisik selama transisi evolusionernya ke laut.
Selain itu, rekonstruksi juga berhasil memperlihatkan fosil reptil laut Ichthyosaurus memiliki lapisan lemak tebal yang melindunginya dari suhu dingin.
Baca Juga: Penemuan Fosil Ichthyosaurus dan Thalattosaurus yang Terkunci di Batu
Terdapat juga bukti melanosit ini merupakan organel seluler dengan kandungan pigmen gelap yang akan melindungi Ichthyosaurus dari sinar UV.
“Rekonstruksi kami merupakan sebuah interpretasi yang paling modern secara ilmiah mengenai seperti apa rupa Ichthyosaurus. Ini akan sangat berharga untuk mahasiswa dan peneliti yang ingin belajar lebih banyak mengenai Ichthyosaurus di masa lalu” jelas Eriksson.
Kegiatan rekonstruksi fosil reptil laut Ichthyosaurus ini memberikan harapan lebih besar mengenai informasi terhadap binatang purba tersebut. Dengan begitu, kedepannya para peneliti bisa lebih mudah dalam mempelajari kehidupan Ichthyosaurus. (R10/HR-Online)