Rekomendasi saham TOBA memang cukup fluktuatif sejak awal tahun. Namun, memang saham dari PT TBS Energi Utama Tbk ini cukup memberatkan IHSG di bulan Februari 2022 kemarin.
Bersama 9 saham lainnya, TOBA memberatkan IHSG karena memang berada di dalam fase koreksi. Ada beberapa alasan TOBA masuk ke dalam fase ini.
Salah satunya adalah karena sebelumnya, TOBA dan saham pemberat IHSG lainnya mengalami uptrend akibat ekspektasi tinggi terhadap prospeknya.
Valuasi terbilang mahal serta sentimen positif yang minim akhirnya membuat pasar melakukan aksi ambil uang. Lantas, bagaimana rekomendasi saham ini selanjutnya?
Baca Juga: Saham IDX Value 30 Mayoritas Naik, Ini Saham Under Value Kinerja Baik
Bagaimana Rekomendasi Saham TOBA?
Pada perdagangan 2 Maret 2022, TOBA kembali mengalami penutupan di dalam zona merah. Saham milik PT Tbs Energi Utama Tbk ini untung sebanyak 15 poin dan 1,1 persen.
Penurunan tersebut membuat TOBA yang sempat terbang 95 point dan 7,53 persen di posisi 1.355 akhirnya turun ke level 1.340.
Head of Private Group & Individual Sales Samuel Sekuritas Indonesia, Andry Sukanto mengatakan bahwa sejak Desember, TOBA sudah naik dari posisi 500an dan sempat turun pada Februari hingga mencapai puncak 1.800-1.900.
Meski bergerak cukup fluktuatif sejak awal tahun, TOBA telak naik 120 poin atau 9,84 persen. TOBA akan kembali naik bila mampu lampaui level 1.520an.
“Untuk saat ini mungkin tunggu kalau ada permintaan dari TOBA agar naik kembali ke arah 1.800an dan konsolidasi terlebih dahulu. Kalau tembus kemungkinan naik ke 2.270an sampai 2.250an” imbuh Andry.
Meski begitu, Andry melihat bahwa dalam jangka pendek, trend TOBA masih turun. Adapun rekomendasi saham TOBA menurut Andry adalah bun on break pada nilai di atas 1.415.
Baca Juga: Waktu Terbaik untuk Trading Saham AS dan Asia
Belanja Modal yang Besar
PT TBS Energi Utama Tbk adalah perusahaan yang fokus kepada pengembangan energi bersih dan terbarukan, mencakup listrik, perkebunan, serta pertambangan.
Meski begitu, sebelum berfokus kepada energi terbarukan, PT TBS Energi Utama menjadi salah satu perusahaan tambang batu bara. Untuk mendukung perubahan bisnis tersebut, maka perseroan memiliki sejumlah proyek terbarukan.
Rekomendasi saham TOBA tersebut memiliki kapasitas energi hingga 918 MW. Menurut Head of Corporate Strategy PT TBS Energi Utama Tbk, Nafi Achmad Sentausa, target selesainya proyek adalah pada tahun 2025.
Tentunya proyek-proyek tersebut membutuhkan modal belanja yang tidak sedikit. Perusahaan membutuhkan modal besar agar proyek terbarukan berjalan dengan lancar.
Proyek Hydro dengan target kapasitas 214 MW senilai USD 15-18 juta. Kemudian ada Wind di NTT dengan kapasitas 22 MW yang membutuhkan USD 50-60 juta dan Biomass 20 MW senilai US 34-38 juta.
Baca Juga: Margin Trading Saham Membantu Para Investor dengan Modal Terbatas?
Lebih lanjut di Kepulauan Riau juga terdapat projek Solar PV 48 MW USD 34-38 juta dan di Sulawesi Utara Waste to Energy 20 dengan USD 136-140 juta.
Dengan begitu, belanja modal dari rekomendasi saham TOBA untuk proyek mereka mencapai sekitar USD 258-322 juta. Lalu akan didanai oleh ekuitas maupun debt financing. (R10/HR-Online)