Plat kopling aus biasanya akan langsung menimbulkan sejumlah gejala yang dapat kita rasakan sendiri ketika tengah menggunakan sepeda motor. Kopling sendiri merupakan komponen penting pada susunan konstruksi mesin motor.
Keberadaannya adalah sebagai pemutus serta penyalur tenaga mesin yang berasal dari poros engkol ke bagian transmisi. Sama halnya komponen lain, kopling sudah pasti mempunyai ketahanan alias usia pakainya.
Baca Juga: Cara Engine Brake Motor Kopling, Pengertian dan Keefektifannya
Masalah Plat Kopling Aus yang Harus Selalu Anda Waspadai
Kopling sendiri berfungsi untuk menghubungkan engkol mesin dengan gear agar tenaga putaran bisa diteruskan ke bagian transmisi.
Kemudian sampai ke bagian rantai dan roda supaya motor bisa melaju dengan kecepatan yang kita inginkan.
Saat Anda melakukan pengoperan gigi, maka kopling akan langsung melepaskan hubungan mesinnya dengan transmisi.
Selanjutnya juga akan menghubungkan lagi mesin dengan transmisi secara pelan-pelan hingga motor bisa berjalan.
Tak hanya itu, melainkan juga akan mengatur tenaga yang dihasilkan dari bagian mesin ke transmisinya. Lalu transmisi akan langsung mengubah kecepatan mesin sesuai dengan keinginan penggunanya sendiri.
Baca Juga: Cara Menetralkan Rem Kopling yang Mudah, Berikut Tutorialnya
Penyebab
Ada banyak hal yang menyebabkan plat kopling aus, salah satunya karena perilaku pengguna yang buruk. Misalnya saja selalu membuka tutup kopling sambil menghentakkan tuas gas serta menggantung tuas kopling.
Kebiasaan dalam menahan tuas kopling ketika posisi berhenti lama juga bisa menjadi penyebabnya. Misalnya saja ketika berhenti di lampu merah, maka pengguna akan menahan tuas kopling sementara pada posisi gigi masuk.
Nah, untuk jeda yang cukup lama sekitar 1 menitan, sebaiknya tuas koplingnya Anda biarkan saja dengan posisi gigi netral. Saat akan jalan, Anda bisa langsung tarik tuas kopling dengan posisi gigi masuk lagi.
Baca Juga: Cara Merawat Kopling Mobil Agar Perjalanan Aman dan Nyaman
Apa Gejalanya?
Ketika plat kopling aus, maka akan membuat tenaga yang biasanya tersalur tidak maksimal lagi. Sehingga mesin motor terasa tidak responsif pada tiap posisi gear.
Jadi pada kondisi seperti ini, mesin akan dipaksa untuk berputar lebih tinggi pada kondisi normal sebagai penggerak motor. Hal ini membuat motor lebih sulit untuk mencapai kecepatan maksimumnya.
Gejala selanjutnya adalah selip kopling lebih sulit untuk memindahkan gigi ke bagian posisi netral. Lalu juga saat perpindahan gear yang mengalami selip, misalnya kehilangan tenaga.
Hal ini terjadi karena hilang serta berkurangnya daya cengkeram pada plat geseknya. Hilangnya daya ini bisa menimbulkan panas. Panas juga bisa terjadi karena mesin yang bekerja pada RPM tinggi.
Jika Anda sudah menemui sejumlah gejala plat kopling aus seperti itu, sebaiknya segera lakukan perawatan atau membawanya ke tukang bengkel. Selain itu, jangan lupa pula untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. (R10/HR-Online)