Pengertian Relative Strength Index (RSI) merupakan sebuah indikator teknis yang banyak digunakan dalam analisis pasar keuangan.
Tujuannya adalah untuk memetakan kekuatan dan kelemahan harga, caranya dengan metode perbandingan pergerakan naik serta turunnya harga.
J. Welles Wilder, seorang insinyur mesin Amerika yang memperkenalkan pertama kali metode RSI ini. Metode ini termuat pada sebuah majalah Commodities Magazine dan dalam salah satu buku miliknya berjudul New Concepts In Technical Trading Systems bulan Juli 1978.
Baca Juga: Investasi Berbasis Asuransi Pilihan Tepat, Ini Dia Manfaatnya
Ketahui Pengertian Relative Strength Index dan Prinsip Penggunaannya
Biasanya RSI penggunaannya pada jangka waktu 14 hari. Kemudian mengukurnya berdasar skala mulai 0 hingga 100.
Masing-masing ditandai 70 dan 30 pada level tinggi serta rendah. Jadi, kerangka untuk waktu panjang maupun pendek menjadi patokan dan memakainya secara bergantian.
Setelah mengetahui pengertian Relative Strength Index, terdapat pendapat dari Wilder jika laju harga bergerak cepat. Bahkan pada titik tertentu akan ia anggap overbought.
Lalu saat harga jatuh begitu cepat, maka pada sebuah titik tertentu ia anggap oversold. Dalam dua kasus tersebut, banyak yang menganggap sebagai metode pembalikan atau reaksi.
Baca Juga: Strategi Menarik Investasi Bagi Investor pada Perusahaan Startup
Level Relative Strength Index merupakan ukuran dari kekuatan perdagangan saham terbaru. Kemiringannya akan berbanding lurus dengan adanya perubahan tren yang cepat.
Untuk jarak yang RSI tempuh ini akan sebanding dengan besarnya pergerakan. RSI akan menunjukkan puncak dan dasarnya, naik ketika di atas 70 dan turun di bawah 30.
Secara konservatif, tingkatan RSI lebih besar dari 70 berada di wilayah overbought. Sementara masuk kategori oversold jika RSI lebih rendah hingga ke tingkatan 30.
Kemudian pada level antara 30 dan 70 adalah netral, dengan tanda tidak ada tren pada level 50.
Melalui grafik Relative Strength Index, terkadang akan lebih mudah melihat formasi grafik, area support, dan resistance daripada menggunakan grafik harga.
Untuk indeks kekuatan relatif akan terlihat di garis tengah, yakni 50. Ini sering terlihat untuk indikator sebagai resistance dan garis support.
Kerugian saham lebih besar dari keuntungannya jika indeks kekuatan relatif berada di bawah 50. Sebaliknya jika di atas 50 maka keuntungan akan lebih besar dari kerugian.
Baca Juga: Peluang Investasi Metaverse Dapat Dicoba, Apa Saja?
Fase Overbought dan Oversold
Detail pengertian dari Relative Strength Index telah Anda ketahui, kini saatnya memasuki tahapan penting yakni tentang overbought dan oversold.
Overbought secara garis besar mengarah pada kondisi harga saham yang naik secara signifikan. Kemudian telah berada dalam taraf titik jenuh.
Terdapat pembelian yang cukup banyak, sementara arus belinya tipis. Sementara itu harga saham sulit naik lagi ke taraf lebih tinggi.
Sedangkan oversold merupakan dasar untuk menentukan keputusan beli oleh para investor. Dengan ini, maka investor akan mendapat alasan terkait langkah investasi yang dapat mereka lakukan selanjutnya.
Pengertian Relative Strength Index dan istilah overbought serta oversold wajib Anda ketahui. Terutama jika Anda tertarik untuk terjun dalam dunia forex. (R10/HR-Online)