Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Kasus Covid-19 kian melonjak di Kota Banjar, Jawa Barat. Berdasarkan rilis yang Satgas Covid-19 sampaikan per 24 Februari 2022 terjadi penambahan sebanyak 101 kasus baru.
Atas terjadinya lonjakan tersebut, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Banjar, mengingatkan pemerintah akan dampak ekonomi yang akan terjadi.
Ketua HIPMI Kota Banjar, Aep Saepul Hijbi mengatakan, pihaknya mengaku khawatir lonjakan kasus yang terjadi hingga menyebabkan Kota Banjar masuk ke level 3 PPKM.
Hal ini akan merambah pada kebijakan pengetatan aktivitas masyarakat. Sehingga dengan kebijakan tersebut akan berdampak melambatnya laju pertumbuhan ekonomi. Terutama bagi para pelaku usaha. Disamping perlambatan itu juga karena ada faktor yang lain.
“Begitu ada pengetatan, dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi pasti ada. Terutama bulan Februari ini terasa melambat,” kata Aep kepada HR Online, Kamis (24/02/22).
Menutnya, untuk meminimalisir dampak ekonomi tersebut, pemerintah belum perlu melakukan pengetatan karena dampak ekonominya sangat terasa oleh para pelaku usaha.
Terlebih lagi dalam waktu dekat ini masyarakat akan memasuki bulan suci Ramadhan. Padahal para pedagang dan pengusaha berharap bisa menuai panen pada momen tersebut.
“Sampai saat ini saya rasa belum perlu untuk melakukan pengetatan. Karena efek ekonominya akan sangat terasa. Terlebih lagi kita akan segera memasuki bulan Ramadhan,” ujarnya.
Pihaknya menyarankan, sebaiknya pemerintah lebih fokus terhadap penanganan pasien-pasien yang memiliki komorbid. Agar fatality rate tidak meningkat di Kota Banjar.
Baca Juga : Kasus Covid-19 di Kota Banjar Meningkat, Dinkes Belum Pastikan Omicron
Karena menurut para ahli kesehatan atau medis, Covid-19 varian Omicron tidak terlalu berbahaya.
Angka Covid-19 Kian Melonjak, Terjadi Penambahan 101 Kasus
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Kota Banjar, Agus Nugraha mengatakan, berdasarkan data 24 Februari terjadi penambahan sebanyak 101 kasus. Sehingga jumlah akumulasi menjadi 403 kasus.
Kasus Covid-19 kian melonjak sehingga pemerintah kota harus segera merespon dengan langkah-langkah tegas oleh tim Satgas. Tujuannya agar kasusnya tidak terus bertambah dan Kota Banjar bisa naik level 3 PPKM.
Menurut Agus, jika langkah itu tidak segera diambil, maka pihaknya khawatir Kota Banjar masuk level 3 PPKM. Dengan begitu maka akan merambah pada berbagai kebijakan pembatasan-pembatasan yang harus pemerintah terapkan.
Sehingga nantinya akan berdampak pula pada laju pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga akan berdampak pada kesehatan masyarakat Kota Banjar secara luas.
“Warga kita kan cuma sedikit. Kalau tidak ada langkah-langkah tegas bisa-bisa habis semua warga kita kena Covid-19. Belum lagi dampak ekonomi,” tandas Agus Nugraha.
Dalam waktu dekat ini pihaknya pun akan meminta Tm Satgas untuk mengagendakan rapat koordinasi guna mengambil langkah-langkah tegas. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor-Eva)