Fosil bunga Nanjinganthus ditemukan di Tiongkok, China. Selama beberapa dekade lalu, bunga satu ini sudah memiliki sejarah lebih dari 130 juta tahun.
Penemuan ini juga menjadi momentum besar bagi para peneliti fosil. Nanjinganthus bahkan mungkin menjadi fosil tumbuhan tertua saat ini. Dengan ini, para peneliti dapat menguak misteri sejarah umur dari bunga purbakala ini.
Baca Juga: Fosil Spesies Callichimaera Perplexa Bermata Besar 95 Juta Tahun
Temuan Fosil Bunga Nanjinganthus di Tiongkok
Kita seringkali mendengar penemuan fosil-fosil baru. Kebanyakan dari mereka adalah tulang belulang binatang.
Kata fosil sendiri berasal dari bahasa Latin “fossa” yang berarti menggali keluar dari tanah. Pada pengertiannya, fosil adalah sisa atau bekas dari makhluk hidup yang sudah menjadi batu.
Sisa dari makhluk hidup yang bahkan berusia ratusan juta tahun lalu tentunya tertutup sedimen. Hal itu karena selama periodenya, mereka diterpa berbagai perubahan cuaca dan iklim.
Arkeolog adalah orang yang meneliti dan mencari fosil-fosil tersebut untuk tujuan pengetahuan. Selama ini kita sering mendengar penemuan fosil bintang hingga manusia purba.
Sebuah penelitian doi Tiongkok berhasil menemukan fosil tumbuhan. Menurut perkiraannya, fosil satu ini termasuk dalam tumbuhan berbunga atau angiospermae bernama Nanjianthus.
Penemuan ini akhirnya berhasil mengguncang teori evolusi tanaman yang sudah ada sejak beberapa dekade lalu. Para ilmuwan sepakat bahwa sejarah angiospermae bermula tidak lebih dari 130 juta tahun lalu.
Namun ternyata, persepsi tersebut tertepis begitu saja oleh penemuan fosil Nanjinganthus ini. Para ilmuwan mendeskripsikan perkiraan waktu mekar bunga ini adalah di sekitar awal masa Jurassic atau dinosaurus.
Itu artinya sejarah tumbuhan berbunga sudah mulai lebih dari 174 tahun lalu, lebih lama 44 tahun dari perkiraan sebelumnya.
Baca Juga: Penemuan Fosil Cymbospondylus Youngorum, Raksasa Lautan Pertama
Bagian Fosil Nanjinganthus
Hasil penelitian bunga ini sudah terpublikasi melalui jurnal open-acces eLife. Qiang Fu adalah ahli yang memimpin penelitian fosil angiospermae ini.
Banyaknya sampel fosil yang peneliti gunakan dalam penelitian memungkinkannya membedah fosil bunga Nanjinganthus dengan mikroskop canggih untuk mendapatkan gambar resolusi tinggi.
Fitur utama dari angiospermae terletak pada angio-ovuly yang merupakan prekursor benih sebelum penyerbukan yang tertutup penuh.
Dalam studi ini, bunga akan mengalami rekonstruksi saat penemuannya memiliki wadah berbentuk cangkir. Atap ovarium Nanjinganthus juga menutupi ovula/biji.
Penemuan fosil bunga ini sangat penting karena menegaskan status bunga angiospermae. Meski beberapa laporan menyebut mengenai angiospermae zaman Tengah-Akhir di Tiongkok TImur laut, namun fitur Nanjinganthus berbeda.
Baca Juga: Fosil Embrio Dinosaurus Baby Yingliang Ditemukan Dalam Kondisi Baik
Fitur struktural bunga ini berbeda dari spesimen lain, sehingga menunjukkan perbedaan genus angiospermae baru.
Setelah ini, tim peneliti akan memahai apakah Nanjinanthus termasuk monofiletik atau polifiletik. Jika monofiletik, berarti bunga ini mewakili kelompok induk spesies selanjutnya.
Sebaliknya, jika fosil bunga Nanjinganthus termasuk polifelik berarti tidak memiliki hubungan dengan banyak spesies kemudian atau dapat berarti jalan buntu evolusioner. (R10/HR-Online)