RSUD Ciamis
Foto : Eli S/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sistem keamanan yang diterapkan Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ciamis dikeluhkan keluarga pasien. Pasalnya, kali ini keluarga pasien mengalami kehilangan barang berharga ketika mereka berada di RSUD.
Jaja, keluarga pasien dari Tasikmalaya, ketika ditemui HR, menyayangkan, tidak adanya pengamanan di ruang rawat inap, khususnya ketika malam hari. Hal itu menyebabkan dirinya menjadi korban pencurian.
“Saya kecewa sistem keamanan di RSUD Ciamis. Karena tidak bisa membuat rasa nyaman dan aman bagi keluarga yang menunggu pasien. Hampir semua jalan menuju ruang rawat inap tidak ditutup atau dikunci. Akibatnya, semua orang bebas keluar masuk,” ungkapnya, Jum’at (8/8/2014).
Menurut Jaja, kurangnya personil keamanan yang ditugaskan pihak manajemen RSUD, membuat suasana ruang rawat inap menjadi tidak nyaman. Seperti di ruangan Bugenvile, Dahlia, Mawar, Melati, dan Anggrek.
“Hampir semua penunggu pasien tidur di luar ruangan, sehingga tidak bisa diketahui mana yang benar-benar menunggu dan mana yang bukan,” katanya.
Ia meyakini, bebasnya semua orang keluar masuk kawasan ruang rawat inap, memuluskan pencuri untuk beraksi menggasak harta milik keluarga pasien. Sebab pencuri bisa berbaur dengan yang keluarga pasien yang sedang membesuk.
Senada dengan itu, Nani, penunggu pasien di ruang Melati, juga mengaku menjadi korban pencurian. Dia kehilangan sebuah dompet berisi uang sebesar Rp 500 ribu, handphone dan barang berharga lainnya.
“Waktu itu saya kaget, ketika terbangun dan ingin melihat jam, ternyata dompet dan handphone sudah tidak ada. Padahal disimpan di saku jaket. Saat itu saya tidur di luar ruangan tempat cucu saya dirawat,” katanya.
Ketika hendak melaporkan kejadian yang dialaminya kepada petugas keamanan, Nani beserta keponakan, sudah mencoba bolak-balik ke Pos Pengamanan, tapi tak satupun petugas kemanan berada di tempat.
Anton, Pegawai RSUD, ketika dikonfirmasi HR, membenarkan, pihaknya banyak mendapat laporan dari keluarga pasien soal aksi pencurian di kawasan RSUD. Pihaknya mengaku, saat ini masih terus mengupayakan perbaikan sistem keamanan.
Pada kesempatan itu, Anton berkilah, yang menjadi korban pencurian bukan keluarga pasien saja, melainkan sejumlah karyawan di RSUD juga mengalaminya. Setelah kejadian tersebut, pihaknya langsung memperketat pengamanan.
Meski begitu, imbuh Anton, tidak jarang petugas keamanan juga terlibat ‘salah paham’ dengan keluarga pasien ketika pengamanan diperketat. Alasannya, karena keluarga pasien merasa kesulitan untuk mengakses ruangan saat ingin membesuk kerabat. (Eli S/Koran-HR)