Yanto (12), selepas pulang sekolah di SDN 5 Sukamaju, Kec. Mangunjaya, Kab. Ciamis, langsung menjumpai Sukarjo, ayahnya, di bantaran Sungai Citanduy, untuk membantu menambang pasir. Lebih banyak mendapatkan pasir, itu berarti dirinya akan mendapatkan uang jajan lebih besar lagi.
Panas matahari dan dinginnya air sungai tidak mengurungkan niatnya membantu sang ayah mengumpulkan pasir. Yanto adalah satu dari seribu anak yang bergelut dengan waktu agar tetap bisa bersekolah.
Anak sekecil itu telah sadar akan kebutuhan untuk dirinya sendiri, jauh dari keinginan-keinginan anak seusianya yang konsumtif dan manja.
Kulitnya yang hitam akibat sengatan teriknya cahaya matahari tergaris dari wajah Yanto. Hal itu seolah menjadi tanda bahwa dirinya sebagai pekerja keras dan tidak kenal lelah.
Saat dijumpai HR di tepi Sungai Citanduy, Selasa (24/5), tepatnya di wilayah Desa Kertajaya, Kec. Mangunjaya, Yanto bersama ayahnya terlihat sibuk memindahkan pasir dari perahu dengan menggunakan skop. Namun, tidak tersirat sedikitpun pun rasa lelah di wajah Yanto.
Sukarjo mengaku, dirinya tidak pernah memaksa anakanya untuk membantu bekerja mencarikan pasir di Sungai Citanduy. Tapi, Yanto memaksa ingin ikut membantu.
“Dia bilang, itung-itung sambil main air,” kata Sukarjo, menirukan ucapan anaknya. “Walaupun sekolah zaman sekarang gratis, tapi kalau jajanan kan tidak gratis,” ucap lagi sambil tersenyum.
Menurut Sukarjo, meski tidak bisa melarang anaknya, namun dia hanya memastikan tidak setiap hari Yanto diijinkan membantu mengumpulkan pasir, paling hari-hari libur saja.
Dalam sehari, Sukarjo dan Yanato mampu mengumpulkan pasir sebanyak 4 rit. Jumlah sebanyak itu dihargai Rp 90 ribu rupiah.
Sukarjo berharap, dirinya bisa tetap menyekolahkan Yanto setinggi-tingginya agar mampu merubah hidup keluarganya. Sukarjo sadar betul akan pentingnya pendidikan. Untuk itu, selepas lulus bersekolah di SDN 5 Sukamaju nanti, dia akan melanjutkan sekolah anaknya ke tingkat SMP.
“Sekarang Yanto kelas 6, dan beberapa minggu yang lalu dia sudah mengikuti Ujian Nasional, doakan saja mudah-mudahan lulus,” harap Sukarjo.