Nebula terbesar di alam semesta berada jauh dari Planet Bumi. Lantas, apa sebenarnya nebula itu?
Alam semesta menyimpan berjuta misteri di dalamnya. Misteri tersebut suka dipecahkan karena terbatasnya akses penelitian.
Rasanya bahkan waktu seumur hidup tidak akan cukup untuk meneliti seluruh jagat raya ini. Luasnya alam semesta beserta objek lainnya membuat Tata Surya kita sangat fantastis.
Dari sekian banyak objek di luar angkasa, ada yang bernama nebula. Objek alam semesta tersebut sangat misterius karena berbentuk seperti awan.
Pengertian Nebula Terbesar di Alam Semesta
Ada banyak teori mengenai objek luar angkasa ini. Beberapa diantaranya mengaitkan nebula dengan proses terbentuknya Tata Surya.
Teori tersebut pertama kali dicetuskan oleh seorang ilmuwan bernama Kant-Laplace pada abad ke-18. Selanjutnya, teori tersebut terkenal dengan nama teori Nebula.
Pada dasarnya, pengertian nebula adalah sebuah awan di antara bintang. Namun, awan-awan tersebut tidak mengandung uap air seperti halnya di Bumi.
Baca Juga: Bintang Tercantik di Alam Semesta Dengan Cahaya Paling Terang
Alih-alih uap air, nebula tersusun atas sekumpulan gas, debu, dan plasma dengan kerapatan rendah. Bahkan, kerapatan plasma dalam nebula lebih rendah dari kerapatan air.
Nama nebula berasal dari bahasa latin “nebulae” yang memiliki arti kabut. Seringkali orang-orang menyamakannya dengan galaksi.
Nebula baru dapat terlihat apabila terdapat bintang di sekitarnya. Hal itu akibat dari unsur penyusunnya yang tidak memiliki energi untuk memancarkan cahaya sendiri.
Sehingga, peran bintang di sini sangat dibutuhkan untuk kenampakan nebula. Bintang akan memantulkan cahaya ke nebula hingga menjadi terang dan terlihat.
Seperti objek luar angkasa lainnya, ada juga nebula terbesar di alam semesta. Penasaran? Berikut ini daftarnya.
Orion Nebula
Nebula pertama ini juga memiliki nama Messier 42 yang bisa kita singkat menjadi M42. Bentangan nebula orion mencapai 24 tahun cahaya.
Orion adalah salah satu nebula terbesar di alam semesta yang berada di dalam Galaksi Milky Way atau Bima Sakti.
Nebula satu ini menjadi nebula terdekat Bumi dengan jaraknya yang hanya 1.350 tahun cahaya. Bahkan saking dekatnya, kita dapat melihatnya dengan kasat mata di beberapa tempat.
Eagle Nebula
Messier 16 adalah sebutan lain dari nebula elang ini. Bentangan eagle nebula adalah sekitar 4 hingga 5 tahun cahaya.
Tiang-tiang nebula elang satu ini masih relatif kecil dari seluruh badan nebula dan terbentang hingga 55-70 tahun cahaya.
Salah satu nebula terbesar di alam semesta ini pertama kali teridentifikasi oleh seorang astronom Swiss Jean Philippe Loys de Cheseaux.
Untuk dapat melihat eagle nebula memerlukan teleskop karena jaraknya yang mencapai 7.000 tahun cahaya dari Bumi. Nebula konstelasi Serpen ini akan terlihat paling indah pada bulan Juli setiap tahunnya.
Baca Juga: Persamaan Bulan dan Bumi yang Tidak Disadari, Apa Saja?
Crab Nebula
Para ilmuwan memprediksikan bahwa nebula ini tercipta dari hasil ledakan supernova pada 1054. Nebula kepiting membentang sekitar 20 tahun cahaya.
Terdapat pulsar yang berotasi sebanyak 30 kali per detik pada bagian tengah nebula ini. Jarak dari nebula crab ke Bumi sekitar 6.500 tahun cahaya.
Nebula Tarantula
Para ahli sepakat bahwa nebula tarantula adalah pemegang julukan nebula terbesar di alam semesta yang bisa diamati oleh teknologi manusia. Nebula ini terletak masih di satu galaksi dengan kita, yaitu Milky Way.
Bentangan dari nebula tarantula mencapai 1.800 tahun cahaya. Ukuran tersebut sangatlah besar untuk ukuran nebula.
Jarak nebula tarantula dengan Bumi berdasarkan perhitungan astronomi adalah 170 ribu tahun cahaya. Zona dari nebula ini terletak sangat jauh dari Planet Bumi.
Sama seperti nebula lainnya, nebula tarantula juga menjadi tempat pembibitan bintang. Ada begitu banyak bintang yang mati dan lahir di area ini.
Baca Juga: Gunung Tertinggi di Tata Surya, Tiga Kali Lebih Besar dari Everest!
Perlu kalian ketahui bahwa nebula memegang peran sangat penting untuk pembentukan bintang. Nebula-nebula raksasa tersebut tentunya sudah berumur sangat tua, bahkan bisa jadi ada sejak Tata Surya terbentuk.
Beberapa nebula di atas hanyalah sebagian kecil yang teridentifikasi. Tidak menutup kemungkinan adanya nebula-nebula lain di galaksi lainnya.
Nebula terbesar di alam semesta yang teridentifikasi saat ini tertangkap oleh teknologi buatan manusia. Seiring berkembangnya teknologi, mungkin nantinya akan ada alat yang bisa menjelajahi galaksi lain dan mendapatkan nebula-nebula lainnya. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)