Teleskop antariksa James Webb tiba di orbit akhir. Setelah sebulan lalu meluncur, teleskop luar angkasa tersebut saat ini sudah mencapai orbit terakhirnya.
NASA, badan antariksa terbesar di dunia, baru saja meluncurkan kembali teleskop canggihnya sebulan lalu.
Teleskop luar angkasa tersebut melakukan manuver menjelajah luar angkasa untuk merekam objek atau kejadian di sana. Siapa sangka kini teleskop canggih tersebut sudah berada mencapai orbit terakhirnya.
Baca Juga: Peluncuran Teleskop James Webb, Konfirmasi Kembali Alami Penundaan
Perjalanan Teleskop Antariksa James Webb
Pada akhir tahun 2021, tepatnya tanggal 25 Desember, NASA kembali meluncurkan teleskop canggih mereka ke luar angkasa. Layaknya roket, mereka meluncurkan teleskop secara terlipat.
Ketika mencapai luar angkasa, maka teleskop tersebut langsung terbuka dan terurai sesuai langkah-langkah yang telah diatur pada 8 Januari lalu.
Tugas dari teleskop ini adalah untuk memberikan pandangan terdepan dan terkini dari berbagai bintang dan galaksi kuno di alam semesta.
Teleskop James Webb akan bergerak terus hingga menuju orbit terakhirnya atau tempat teleskop bertugas.
Dalam menjalankan tugasnya, teleskop tercanggih ini harus sesuai dengan rencana sebelumnya. Sebab, kesalahan minor saja mampu membahayakan seluruh misi teleskop ini.
Genap sebulan dari peluncurannya, teleskop James Webb akhirnya mencapai orbit akhir. Waktu tersebut lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Manajer dari proyek antariksa ini menyebutkan “Selama sebulan terakhir, James Webb ini telah mampu mencapai kesuksesan yang luar biasa. Hal itu merupakan penghargaan untuk semua orang yang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk misi ini”.
Baca Juga: Asteroid Terbesar di Alam Semesta yang Pernah Ditemukan
Titik Lagrange Bumi (L2)
Tepat pada pukul 14.00 waktu AS tanggal, teleskop James Webb menembakkan pendorong on-board selama 5 menit. Aktivitas tersebut membuat teleskop berada di orbitnya.
Teleskop antariksa James Webb memiliki titik orbit yang tidak terlihat di luar angkasa. Titik tersebut bernama Lagrange Bumi-Matahari.
Pemilihan objek ini bukan tanpa alasan. Pada titik Lagrange, objek akan cenderung berada di posisi yang stabil. Sebab, gaya gravitasi dan sentripetal Matahari serta Bumi di sana berada di titik yang tepat.
“Terdapat gaya tarik-menarik dalam jumlah kecil, gravitasi akan seimbang dan sempurna, jika tidak ada yang memenangkan tarik ulur tersebut” jelas Nortrop Grumman selaku Kontraktor Utama Teleskop James Webb.
Baca Juga: Teleskop Luar Angkasa Tercanggih yang Bantu Ilmuwan, Apa Saja?
Jaraknya Satu Juta Mil dari Bumi
Titik orbit Lagrangian teleskop antariksa ini berada sejauh satu juta mil dari Bumi, namun lebih jauh dari Matahari. Pada posisi ini, Bumi akan bergerak mengelilingi Matahari dengan teleskop James Webb yang mengikutinya.
Meski begitu, teleskop juga tidak bisa terus berada di dalam lintasan. Perlu penyesuaian pada jalur selama masa pakainya.
Karena itulah, teleskop akan menembakkan pendorongnya selama dua hingga tiga menit pada setiap 20 hari untuk memastikan masih berada di jalurnya.
Penyesuaian itu akan terus berlanjut untuk memastikan berapa lama teleskop antariksa James Webb bisa aktif di luar angkasa setelah bahan bakarnya habis pada 10 hingga 20 tahun kedepan. (R10/HR-Online)