Investasi Circulate Capital mampu mengurangi sampah plastik di Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya pengumuman jika Circulate Capital Ocean Fund (CCOF) berinvestasi pada perusahaan Prevented Ocean Plastic Southeast Asia.
Perusahaan yang telah masuk dalam daftar pendanaan ini memiliki ambisi dengan berkomitmen dalam pengumpulan dan daur ulang sampah plastik. Dengan adanya investasi ini, membantu mengurangi banyaknya genangan sampah plastik.
Prevented Ocean Plastic Southeast Asia itu sendiri merupakan hasil kerja sama antara PT Polindo Utama (Polindo), Bantam Materials Ltd (Bantam Materials), dan Circulate Capital.
Kerjasama antar beberapa perusahaan tersebut berkomitmen untuk mengurangi sampah di Indonesia.
Sehingga memperluas infrastruktur daur ulang secara strategis, terutama pada wilayah yang tidak memiliki infrastruktur pengolahan limbah plastik. Hal ini sengaja terjadi agar jaringan pengumpul sampah plastik semakin efektif.
Baca Juga: Perbedaan Capital Gain dan Dividen dari Beberapa Sudut dalam Investasi
Mengenal Investasi Circulate Capital Pertama di Indonesia
Mengelola sampah bukan berarti hal yang mudah. Apalagi mengingat Indonesia menjadi negara penghasil sampah yang cukup banyak, terutama jenis plastik.
Hal ini tentu membuat negara kesulitan untuk mengolah daur ulang sampah agar tidak mempengaruhi kesehatan masyarakat secara luas.
Untuk itu, sebuah perusahaan Circulate Capital mengumumkan kerjasamanya untuk mengatasi masalah sampah.
Melalui Circulate Capital Ocean Fund (CCOF) kini melakukan investasi pertamanya di Indonesia. Dengan adanya investasi pada perusahaan daur ulang plastik, mampu mengatasi lebih cepat masalah sampah yang sudah semakin meresahkan.
Circulate Capital Ocean Fund (CCOF) itu sendiri merupakan dana investasi pertama di dunia yang bertanggung jawab atas krisis sampah plastik, khususnya Asia Selatan dan Tenggara.
Untuk investasi pertamanya di Indonesia ini Circulate Capital memberikan pada PT Tridi Oasis Group. Sebab perusahaan ini memiliki spesifikasi dalam mendaur ulang botol menjadi serpihan.
Hal tersebut dapat produksi kembali untuk kemasan daur ulang dan tekstil. Besarnya investasi yang tertanam pada perusahaan di Indonesia sebesar 6 juta dolar AS.
Baca Juga: Investasi dengan Return Tertinggi Memiliki Banyak Jenis Bahkan Emas
Tujuan Investasi Daur Ulang Sampah
Investasi yang perusahaan asal Singapura ini lakukan memiliki tujuan mulia. Perusahaan yang bergerak dalam pengumpulan daur ulang sampah ini juga telah menjadi pelopor model mata rantai pengelolaan limbah plastik yang inovatif.
Perluasan infrastruktur yang ada pada perusahaan berharap mampu mencegah kebocoran limbah plastik ke laut dengan meningkatkan pendanaan untuk masyarakat setempat.
Investasi Circulate Capital dari perusahaan tersebut memang mampu memperbaiki kinerja perusahaan daur ulang. Bahkan ikut berdampak pada kehidupan masyarakat sekitarnya.
Baca Juga: Contoh Saham Growth Stock di Bursa Efek dan Ciri-Cirinya
Selain membantu pengelolaan limbah plastik ternyata dengan kemampuannya mengelola infrastruktur limbah di Asia Tenggara sudah dijalankan lebih dari 20 tahun.
Hal ini membuktikan jika investasi yang diberikan tersebut tidak akan sia-sia. Sehingga investasi Circulate Capital di Indonesia mampu mengurangi keberadaan sampah plastik yang justru semakin meresahkan. (R10/HR-Online)