Bintang terpanas di alam semesta memiliki warna khas. Mengejutkannya, bintang dengan warna merah bukanlah yang terpanas.
Banyak orang salah mengira bahwa bintang berwarna merah akan terasa sangat panas. Para ilmuwan astronomi sudah melakukan berbagai penelitian terhadap bintang.
Mereka menemukan fakta bahwa ada beberapa klasifikasi bintang berdasarkan spektrum panasnya.
Mengenal Bintang Terpanas di Alam Semesta
Ada berbagai macam benda langit. Salah satu yang familiar adalah bintang. Kita dapat melihat bintang dengan mudah di malam hari. Biasanya, bintang dapat terlihat jika cuaca langit sedang cerah.
Baca Juga: Bentuk Orbit Komet, Bola Salju Kotor di Luar Angkasa
Jika kamu lihat dari Bumi, tentu saja bintang tampak seperti cahaya yang berkelip. Mereka terlihat seperti debu yang berserakan di atas langit karena ukurannya kecil.
Akan tetapi, ukuran asli bintang sangatlah besar. Bagaimana bintang dapat bercahaya?
Tidak seperti bulan, bintang memiliki kemampuan untuk menghasilkan cahayanya sendiri. Cahaya pada bintang terjadi karena adanya energi yang besar di dalam sana. Energi tersebut menghasilkan panas.
Adapun bintang terpanas di alam semesta pada galaksi Bima Sakti yang pernah ilmuwan temukan adalah RX JO439.8-6609.
Suhu bintang tersebut 200 ribu derajat Celcius. Sayangnya, bintang tersebut saat ini sudah mulai mendingin.
Klasifikasi Bintang
Para ilmuwan Harvard University melakukan penelitian terhadap bintang. Mereka mengumpulkan 400.000 bintang untuk mendapat klasifikasi spektrumnya.
Baca Juga: Pengertian Galaksi Black Eye, Galaksi Spiral yang Relatif Terisolasi
Pada awalnya mereka mengira bahwa perbedaan spektrum bintang akibat dari susunan kimia atmosfer bintang.
Tetapi, kemudian mereka menyadari bahwa sebenarnya urutan tersebut berdasarkan temperatur bintang. Terdapat beberapa klasifikasi bintang terpanas di alam semesta, yaitu:
Kelas M
Bintang di kelas M memiliki populasi yang paling banyak. Ciri utama dari bintang-bintang di kelas ini adalah berwarna merah.
Meski berwarna merah menyala bak kobaran api, nyatanya bintang-bintang pada kelas ini tergolong bersuhu kecil. Temperatur permukaan bintang kelas M lebih rendah dari 3.500 Kelvin.
Kebanyakan bintang-bintang tersebut berada dalam fase raksasa atau maha raksasa. Garis spektrumnya berasal dari logam netral. Contoh bintangnya adalah Antares.
Kelas K
Bintang pada kelas K memiliki warna jingga. Temperatur pada kelas ini sedikit lebih dingin daripada bintang sekelas matahari, antara 3.500 hingga 5.000 Kelvin.
Beberapa bintang di dalam kelas K adalah mahakarsa. Deret utama bintang pada kelas ini adalah Alpha Centauri B.
Kelas G
Sudah banyak studi mengenai kelas bintang satu ini. Hal tersebut karena pusat tata surya kita, matahari termasuk ke dalam kelas bintang ini.
Baca Juga: Pengertian Bintang Kejora, Cahaya Keperakan yang Stabil dari Venus
Bintang di kelas G memiliki rata-rata temperatur 5.000 hingga 6.000 Kelvin. Warna khas bintangnya adalah kuning.
Suhu di kelas G terhitung masih standar. Itulah mengapa, meski matahari pusat tata surya, ia bukanlah bintang terpanas di alam semesta.
Kelas F
Temperatur bintang di kelas ini mencapai 6.000 hingga 7.500 Kelvin dan memiliki warna putih-kuning. Spektrum bintang kelas F memiliki pola garis Balmer yang lemah.
Bintang yang ada di kelas F memiliki kira-kira 3,1% dari seluruh populasi bintang deret pertama. Contoh bintangnya adalah Canopus, Procyon Spektrum, dan bintang kelas F2III.
Kelas A
Temperatur bintang di kelas A antara 7.500 hingga 11.000 Kelvin. Warna khasnya adalah putih.
Garis-garis Balmernya akan terlihat kuat. Contoh bintangnya adalah Bega, Sirius Spektrum, dan lainnya.
Kelas B
Memiliki temperatur rata-rata 11.000 hingga 25.000 Kelvin dan berwarna putih-biru. Garis-garis Balmernya nampak kuat. Contoh bintang terpanas di alam semesta kedua pada kelas ini adalah Rigel dan Spica Spektrum.
Kelas O
Terakhir ada kelas O yang merupakan kelas terpanas. Temperatur bintang di kelas ini lebih dari 25.000 Kelvin.
Warna bintang-bintangnya adalah biru terang meski kebanyakan energinya berasal dari gelombang ultraungu yang panjang.
Pola spektrum bintang kelas O sangat kuat dan berasal dari atom Helium yang terionisasi. Karena itulah garis-garis hidrogennya tidak nampak.
Bintang-bintang di kelas O bersinar dengan energi satu juta kali lebih besar dari matahari. Itulah mengapa mereka membakar hidrogen dengan sangat cepat.
Tentunya bintang terpanas di alam semesta ada di dalam kelas ini. Salah satu contohnya adalah Zeta Puppis Spektrum yang berasal dari bintang kelas O5V. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)