Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Penerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di lingkungan Citapen, Kelurahan Kertasari, Ciamis, Jabar, kecewa dengan kualitas beras yang mereka terima.
“Beras BPNT yang saya terima kuning dan baunya kurang sedap, jika dimasak pun nasinya lengket,” ujar Joko salah satu penerima BPNT di Kertasari, Selasa (11/1/2022).
Joko mengaku mendapatkan bantuan BPNT untuk 8 bulan, periode Mei-Desember 2021. Total bantuan yang ia terima Rp 1.600.000.
“Satu bulannya kan Rp 200 ribu, jadi kalau ditotalkan bantuan sembako yang saya terima senilai Rp 1,6 juta,” katanya.
Baca juga: BPNT Tak Layak Konsumsi, DPRD Ciamis: Supplier Tak Bisa Disalahkan
Adapun bantuan BPNT yang Joko terima selama periode 8 bulan yakni beras 8 karung dengan berat 11 kg, telur 4 kilogram, kacang hijau 2 kg , kentang 8 bungkus , apel 8 bungkus , kacang merah 8 bungkus, terakhir tahu tempe 4 bungkus.
“Selain kecewa dengan kualitas berasnya yang jelek, saya juga heran kenapa E-Warung Kertasari tidak menyediakan pangan hewani seperti daging sapi atau ayam,” ungkap Joko.
Joko menyatakan, jika bantuan BPNT yang ia terima dari E-Warung sudah dalam bentuk pemaketan.
“Sudah dipaketkan oleh E warung, sehingga tidak ada keleluasan untuk memilih komoditi yang KPM inginkan,” jelasnya.
Ia juga mempertanyakan apakah beras yang kualitasnya jelek ini bisa ditukarkan atau tidak.
“Yang jelas saya sebagai KPM di Ciamis berharap bantuan sembako dari pemerintah bisa lebih baik lagi, jangan sampai beras BPNT yang diberikan kepada masyarakat kualitasnya jelek atau tidak layak konsumsi,” pungkas Joko.
Hingga berita ini ditulis, HR Online belum berhasil mengkonfirmasi pihak-pihak terkait yang menangani program BPNT. (Fahmi/R8/HR Online/Editor Jujang)