Banjar, (harapanrakyat.com),- Dengan menjalankan pola sabar, empati, tawaqal, amanah (Setia), serta senantiasa memberikan senyum, sapa salam dan sopan-santun (3 S), akhirnya SMPN 3 Banjar mampu membangkitkan kembali prestasinya diberbagai bidang.
Kepala SMPN 3 Banjar, Cahya Sada, S.Pd, menuturkan, dari awal pergantian kepala sekolah, mengusung SMPN 3 untuk meraih prestasi tidak semudah membalikan telapak tangan.
Dalam jangka waktu 18 bulan kepemimpinannya, prestasi demi prestasi dapat diraih di setiap event. Namun, semua prestasi yang telah diraih merupakan hasil kerja keras, komitmen, kekompakan dan keterpaduan semua tim, baik pendidik, pembina maupun keseriusan dari siswa didiknya.
“Saya terinspirasi pola Setia dan 3 S. Di situ terkandung makna yang sangat dalam. Dengan metode dan manajemen itulah akhirnya bisa beradaptasi dengan semua guru dan siswa. Setiap harinya saya beserta guru lain menyempatkan bersalaman dengan para siswa didik,” tutur Cahya, Kamis (26/5).
Dikatakannya, hanya dengan kerja keras dan keterpaduan semua tim, SMPN 3 Banjar bisa berubah seperti sekarang. Untuk itu, pihaknya akan selalu konsisten membina dan mengarahkan siswa didiknya mengenai bagaimana mencapai prestasi, serta mempertahankan prestasi. Karena, mempertahankan sebuah prestasi tentunya lebih sulit.
Beberapa prestasi yang telah diraih diantaranya bidang olah raga, yaitu karate putri, atletik, catur, renang, lempar lembing, tolak peluru, dan juara umum Haiking Realy Jabar-Jateng, dengan memperoleh piala gubernur.
Kemudian, untuk bidang saint dan teknologi, SMPN 3 Banjar berhasil meraih juara I pada Olimpiade Saint Nasional (OSN) bidang mata pelajaran fisika dan matematika. Pada tanggal 6 Juni mendatang akan berlajut ke tingkat provinsi.
Selain itu, pada lomba penilaian guru dan kepala sekolah berprestasi tingkat Kota Banjar, Cahya berhasil meraih sebagai Kepala Sekolah berprestasi tingkat Kota Banjar. Dan saat ini dirinya tengah mempersiapkan penilaian di tingkat provinsi.
“Materi dalam lomba penilaian guru dan kepala sekolah berprestasi itu meliputi seleksi tertulis, interview, persentasi, dan best practice. Jadi semuanya betul-betul sebuah anugerah bagi kami. Selama 18 bulan perjalanan untuk mencapai kesuksesan memang sangat sulit, dan lebih sulit lagi mempertahankannya. Mudah-mudahan kami bisa,” pungkasnya. (AM)