Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Perayaan Natal tahun ini, dirasa berbeda dari tahun-tahun sebelum pandemi. Adalah Oo Kuswandi (65), warga Kelurahan Karang Panimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat yang merayakan Natal secara sederhana.
“Kami diimbau gereja untuk tidak merayakan secara meriah, kan lagi masa pandemi,” ungkapnya pada HR Online, Sabtu (25/12/2021) seusai pulang berjualan telur asin keliling.
“Istri saya pun tak masak-masak, seadanya saja. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang saling berkunjung jadi banyak masak,” kata pria peranakan etnis Cina dan Jawa Majenang ini.
Baca Juga: Korupsi Eks Walikota Banjar, Suruh Kontraktor Pinjam Rp 4,3 M ke Bank
Lebih lanjut Oo menjelaskan, ia tak datang ke Gereja. “Kebaktian dilaksanakan besok, seperti biasa pembacaan Al Kitab,” ungkap jemaat Gereja Tebernakel, belakang Citamini, Kota Banjar ini.
Ia menambahkan, sebelumnya memang pihak Gereja mengimbau agar warga Kota Banjar merayakan Natal dengan sederhana.
Padahal biasanya Gereja mengadakan lomba-lomba nyanyi anak-anak, atau pun lomba doa dan lainnya.
“Sekarang tidak ada hiburan tapi tetap khidmat dengan berdoa,” ungkapnya.
Oo pun bercerita, ia dan keluarga sebagai kaum minoritas tetap hidup nyaman di antara masyarakat muslim. Bahkan letak rumahnya hanya terhalang 3 rumah dari masjid.
“Biasa aja, tak ada perbedaan, kalau ada yang sakit atau meninggal ikut melayat aja, cuma nggak ikut tahlil,” ungkapnya.
Sehari-hari ia berjualan telur asin keliling jalan kaki. Menjual telur pada teman-teman gerejanya. Karena ia sudah pensiun dari bekerja di pabrik aci tapioka di Banjarnegara, Jawa Tengah.
“Langganan saya ya kebanyakan teman gereja juga,” katanya.
Sedangkan pendapatan lain ia peroleh dari kos-kosan bulanan sebentar 2 petak dari hasil usaha sebelumnya. (Aan/R7/HR-Online/Editor-Ndu)