Banjar, (harapanrakyat.com),- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke 50 yang jatuh pada 20 Mei 2011, bank bjb Cabang Banjar menyelenggarakan serangkaian kegiatan bakti sosial, diantaranya donor darah, khitanan massal, dan penanaman seribu pohon. Kegiatan tersebut serentak dilaksanakan di 41 kabupaten/kota di Jawa Barat, Sabtu (21/5).
Branch Manager Bank bjb Cabang Banjar, Budi Jamaludin, mengatakan, serangkaian kegiatan itu merupakan rasa syukur atas apa yang telah dicapai, dan sebagai bentuk kepedulian bjb terhadap masyarakat Banjar.
“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud sosial bank bjb dan tanda terima kasih kami kepada seluruh lapisan masyarakat, yang telah banyak berperan dalam mendorong kemajuan bank bjb,” ucap Budi, Sabtu (21/5).
Untuk kegiatan donor darah dan sunatan massal dipusatkan di gedung bank bjb Cabang Banjar. Sedangkan penanaman seribu pohon dilaksanakan di Desa Batulawang, Kecamatan Pataruman.
Dalam kesempatan itu, Budi juga memaparkan sejarah singkat bedirinya bank bjb. Dikatakannya, berdirinya bank bjb berawal dari perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung, kemudian dinasionalisasikan yaitu NV Denis.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, didirikan Bank Kerja Pembangunan Daerah Djawa Barat. Pada tanggal 27 Juni 1978, PD Bank Kerja Pembangunan Daerah Djawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat.
Kemudian, tahun 1992, aktivitas Bank Pembangunan daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa, dan pada tahun 1995, BPD Jawa Barat mempunyai call name Bank Jabar.
“Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, bentuk badan hukum diubah dari Perusahaan daerah menjadi Perseroan Terbatas berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999,” terangnya.
Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan syariah, maka sesuai izin BI No 2/18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu sistem konvensional syariah.
Lalu, berdasarkan RUPS LB tanggal 3 juli 2007 dan Surat Keputusan Gubernur BI, nama perusahaan berubah menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten. Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Gubernur BI No 12/35/KEP.GBI/2010 tanggal 30 April 2010, maka unit usaha syariah melakukan spin off (pemisahan) menjadi anak perusahaan yang berdiri sendiri dengan nama Bank Jabar Banten Syariah.
Perkembangan berikutnya, Bank Jabar Banten melaksanakan IPO (Penawaran Saham Perdana), sejak tanggal 8 Juli 2010, saham Bank Jabar Banten tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan performa yang mengesankan, hal ini juga dicerminkan melalui kondisi oversubscribe, serta didukung pula oleh kepercayaan dan ekspektasi market yang cukup tinggi.
Dan, pada tanggal 2 Agustus 2010, call name Bank Jabar Banten telah resmi dirubah menjadi bank bjb berikut perubahan logo.
“Alhamdulillah, bank bjb pun cukup banyak meraih prestasi. Kemudian, mengenai jumlah jaringan, hingga saat ini bank bjb telah memiliki lebih dari 700 jaringan kantor yang tersebar di Jawa Barat, Banten, Jakarta, Jawa Timur, Jawa tengah, Medan, Batam, Denpasar, Pekanbaru hingga Makasar,” katanya.
Budi menambahkan, semua yang telah dicapai bank bjb tentu atas ridho Alloh SWT serta dukungan dan kepercayaan dari seluruh lapisan masyarakat. Pihaknya berharap, diusia bank bjb semakin dewasa ini, mudah-mudahan dapat melayani masyarakat lebih baik lagi.
Sementara itu, Walikota Banjar yang diwakili Asisten Daerah (Asda) 1, Dahlan, SH, M.Si., mengharapkan, dengan di usia ke-50 ini, bank bjb semakin baik dan berkembang dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Selain itu, mampu bersaing dengan bank-bank lain, namun secara sehat, yaitu dengan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, karena bank bjb selama juga ini sudah menjadi mitra pemerintah yang baik dalam membangun Banjar,” pungkas Dahlan. (adi)