Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Pelaku UKM di Kota Banjar, Jawa Barat, mengembangkan produksi sabun kecantikan berbahan alami. Saat ini produksinya tersebut sedang dalam tahap pengembangan pangsa pasar.
Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Banjar yang berhasil memproduksi sabun kecantikan itu adalah Ayu Lusiani, warga RT. 1, RW. 14, Lingkungan Tanjungsukur, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman.
Ayu mengatakan, usaha produksi sabun kecantikan berbahan alami itu sudah berjalan sekitar satu tahun yang lalu, tepatnya sejak November 2020. Sabun kecantikan yang ia produksi kini sudah banyak peminatnya.
Ia menuturkan, awalnya usaha tersebut hanya sekedar uji coba untuk inovasi usaha kecil. Hal itu karena melihat banyaknya berbagai jenis sabun mandi yang beredar di pasaran.
Namun setelah uji coba berjalan, ternyata banyak warga atau konsumen yang merasa cocok sehingga menjadi peluang untuk produksi usahanya.
“Sudah sekitar satu tahun lebih saya produksi. Alhamdulillah berjalan lancar, sampai sekarang banyak konsumen yang memakai,” kata Ayu kepada HR Online, Selasa (14/12/2021).
Dalam proses pembuatan produk sabun kecantikan, Ayu membutuhkan waktu cukup lama, yaitu sekitar dua minggu karena masih menggunakan alat manual.
Hanya saja, untuk ciri khas jenis bahan-bahan yang ia gunakan dalam produksi sedikit berbeda dengan yang ada di pasaran. Sabun produk home industri tersebut terbuat dari bahan-bahan alami pilihan yang sangat memperhatikan kesehatan kulit.
Selain itu, dalam proses pembuatannya juga menggunakan bahan baku yang berkualitas, seperti minyak zaitun, tepung, minyak sawit dan bahan berkualitas lainnya.
Sehingga, sabun yang Ayu produksi hasilnya aman dan terbebas dari bahan berbahaya lantaran tidak memiliki kandungan paraben, SLS. Serta bahan campuran seperti alkohol.
“Bahan-bahan yang saya gunakan untuk produksi semuanya menggunakan bahan alami, jadi tidak membahayakan,” jelas Ayu.
Pelaku UKM Produksi Sabun Kecantikan, Tembus Pasar Lokal
Lebih lanjut ia mengatakan, sampai saat ini usaha produksi sabun yang ia jalankan sudah mulai menembus pasar regional berbagai daerah dan kota besar. Seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, Solo, hingga Ambon.
Baca Juga : Tak Dapat Bantuan JPE, 515 UKM Kota Banjar Diajukan ke Pemprov
Dalam pemasarannya, Ayu mengaku untuk memudahkan konsumen ia menggunakan sistem layanan online. Barang yang ia jual juga dikemas dalam bentuk kemasan (packing) supaya lebih menarik.
Adapun harga satu produk sabun yang ia tawarkan, untuk sabun berukuran kecil dengan berat 25 gram dibanderol harga Rp 7.500. Sedangkan, untuk ukuran besar dengan berat 50 gram harganya Rp 15 ribu.
“Harganya variatif, tergantung model sama ukurannya. Alhamdulillah, sejauh ini untuk penjualan per bulan rata-rata bisa mencapai 100-200 pack,” ungkapnya.
Ayu menambahkan, meski sudah mulai berkembang, namun ia mengakui sejauh ini masih mengalami sejumlah kendala. Dalam hal ini fasilitas alat produksi yang masih manual dan belum memiliki izin usaha.
“Kendalanya alat produksi yang saya gunakan sekarang masih manual. Kemudian, belum mengurus BPOM sama belum ada izin usaha,” pungkasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor-Eva)