Photo Ilustrasi
Pamarican, (harapanrakyat.com),-
Paguyuban ‘Sunda Bageur’, yang berlamat di RT 4 RW 1, Dusun Cibenda, Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, memiliki obsesi untuk mengeksiskan kesenian atau kaulinan barudak baheula (permainan tradisional).
Ketua Paguyuban, Dede Ija (36), beberapa waktu lalu, mengatakan, kesnian dan permainan tradisional asli Sunda perlu dijaga dan dilestarikan (dimumule). Menurut dia, banyak kesenian dan permainan tradisional sunda yang sudah terlupakan pada jaman sekarang ini.
Namun demikian, kata Dede, Paguyuban ‘Sunda Bageur’ terus berupaya untuk mengingatkan kembali memori masyarakat terhadap kesenian dan permainan dari Sunda ini. Salah satunya, yang saat ini digarap oleh Paguyuban ‘Sunda Bageur’ adalah kesenian ‘Celempung’.
Dede menjelaskan, seni Celempung ini dimainkan oleh sebelas orang personil, yang tergabung dalam Paguyuban Sunda Bageur. Alat musik yang dimainkan di dalamnya, terdiri dari celempung indung, goong, saron, dan karinding. Semua alat musik tersebut dibuat dari bahan baku bambu, kecuali kendang.
Memainkan alat musik ini dilakukan sangat sederhana. Namun, kata Dede, bunyi kolaborasi yang dihasilkan dari kesenian celempung ini cukup membuat nyaman telinga para pendengarnya.
Lebih jauh, Dede mengungkapkan, Paguyuban Sunda Bageur ini didirikan pada tanggal 7 Bulan Desember tahun 2013. Selain mengeksiskan permainan dan kesenian tradisonal, paguyuban ini juga konsen dalam pembuatan kerajinan dari bahan tempurung (batok) kelapa, dan menggelar yasinan keliling.
Usaha mengembangkan dan mengeksiskan kesenian tradisional celempung ini terinspirasi dari orang tua (kakek) jaman dahulu yang sering mendendangkan lagu dengan menggunakan celempung saat meninabobokan sang cucu.
Dede bergarap besar, apa yang selama ini dilakukan oleh Paguyuban Sunda Bageur bisa mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Termasuk juga, bisa menjadi slah satu motivasi untuk melestarikan dan menjaga kesenian serta permainan tradisional sunda. (AM/Koran-HR)