Gua Sinjanglawang yang berada di Dusun Parinenggang, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran. Foto: Istimewa
Langkaplancar. (harapanrakyat.com),-
Setelah dibuka menjadi objek wisata, Gua Sinjanglawang yang berada di Dusun Parinenggang, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, tampaknya sudah memakan korban jiwa. Dua orang gadis ABG dikabarkan tewas setelah tenggelam di sungai yang berada di dalam gua tersebut, Selasa (24/06/2014) lalu.
Dua gadis ABG itu diketahui bernama Fitri binti Iding (14), warga Dusun Sidikmulya, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkaplancar dan Ana Yuhana binti Aji (14) warga Dusun Dukuhsatu, Desa Parakanmanggu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Keduanya merupakan pelajar yang masih duduk dibangku SMP.
Salah seorang pengelola Objek Wisata Sinjanglawang, Andri, mengatakan, sebelum tewas, korban saat itu tengah berwisata bersama dua orang teman lainnya menyusuri tepi sungai yang berada di Goa Sinjanglawang. Tanpa diduga, saat itu Fitri (korban) terpeleset jatuh ke sungai.
Ana yang melihat temannya jatuh ke sungai, lanjut Andri, mencoba menolong. Namun naas, aksi solidaritas Ana itu malah kembali berujung petaka. Dia akhirnya ikut jatuh ke sungai bersama Fitri hingga akhirnya tenggelam dan terseret arus sungai.
Ketika melihat Ana dan Fitri tenggelam, dua temannya tidak berani berbuat apa-apa. Karena mereka takut turut menjadi korban berikutnya. Akhirnya mereka berteriak meminta tolong kepada petugas pengelola objek wisata.
“Kami pun saat itu tidak bisa berbuat banyak. Karena kedua korban sudah tenggelam ke dasar sungai,” kata Andri, Kamis (26/06/2014).
Menurut Andri, pihaknya saat itu langsung menelpon Polisi Air (Polair) Pangandaran untuk meminta pertolongan. Sebelum petugas Polair datang, lanjut dia, warga bersama pengelola wisata sempat melakukan pertolongan dan berhasil mengevakuasi Fitri.
“Namun, ketika berhasil dievakuasi, Fitri sudah dalam kondisi tak bernyawa. Sementara Ana saat itu belum berhasil ditemukan,” katanya. Ana akhirnya ditemukan setelah petugas Polair melakukan penyelaman ke dasar sungai tersebut.
Andri menjelaskan, kedua korban tidak bisa berenang sehingga ketika terjatuh ke sungai tidak bisa menyelamatkan diri. “Padahal, kami sudah memberikan teguran kepada keempat anak tersebut agar menggunakan pelampung saat bermain di tepi sungai. Bahkan, mereka pun ditawari untuk menggunakan jasa pemandu. Namun. mereka menolak dengan alasan hanya jalan –jalan saja di pinggir sungai,” terangnya.
Sementara itu, Kasat Pol Air Pangandaran, AKP Firman Alamsyah, mengatakan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menurunkan 8 anggotanya ke TKP dengan dilengkapi peralatan perahu karet dan alat penyelaman.
“Setelah Fitri ditemukan warga, kemudian anggota kami berhasil mengevakuasi Ana setelah melakukan penyelaman. Ana ditemukan di dasar sungai dengan kedalaman sekitar 6 meter,” katanya.
Sementara itu, dua orang yang selamat, dikabarkan mengalami shok hingga jatuh pingsan ketika melihat dua temannya tewas setelah tenggelam di sungai. (Askar/R2/HR-Online)