Berita Nasional, (harapanrakyat.com),- Jumlah korban jiwa erupsi Gunung Semeru bertambah. Hingga Selasa (7/12/2021) siang, tercatat ada sebanyak 34 orang meninggal dunia.
Sedangkan untuk 16 korban lainnya sampai saat ini masih dalam proses pencarian tim evakuasi.
Kini, korban yang meninggal akibat letusan Gunung Semeru jumlahnya bertambah menjadi 34 orang.
“Jumlah korban jiwa erupsi gunung Semeru kini bertambah menjadi 34 orang, sedangkan 16 orang masih dalam pencarian,” ujar Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya, I Wayan Suyatna.
Baca juga: Sejarah Erupsi Gunung Semeru, Terjadi Sejak 200 Tahun Lalu
Ia menjelaskan, ada empat tim evakuasi yang melakukan operasi pencarian terhadap para korban.
Keempat tim evakuasi itu tersebar di lokasi penambangan pasir, Kampung Renteng dan juga Curah Kobokan.
Tim evakuasi paling banyak menemukan jenazah korban terdampak awan panas di dua lokasi. Yakni Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang.
“Dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh,” jelas Wayan.
Ia menerangkan, jasad korban erupsi Gunung Semeru lebih banyak ditemukan tertimbun material abu vulkanik dan awan panas guguran.
Namun ada juga jenazah korban erupsi gunung semeru yang ditemukan di dalam reruntuhan rumah.
Lanjut Wayan, saat ini cuaca cukup cerah untuk melakukan evakuasi korban erupsi gunung yang terletak di Lumajang tersebut.
Pasalnya, kendala tim evakuasi selama ini yaitu faktor cuaca. Seperti hujan deras dan angin kencang.
Tambah aktivitas Semeru, seperti guguran awan panas dan abu vulkanik.
Aktivitas gunung yang masih berpotensi mengeluarkan awan panas, menjadi pertimbangan tim untuk melakukan evakuasi.
Sebab, pihaknya juga memprioritaskan keselamatan tim evakuasi dalam melakukan pencarian korban.
Jika cuaca buruk, kata Wayan, maka tim akan mencari tempat yang aman lebih dahulu.
Selain Korban Jiwa, Erupsi Gunung Semeru Sebabkan 2.000 Warga Ngungsi
Tim evakuasi lalu membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haryoto dan RS Bhayangkara Lumajang untuk penanganan lebih lanjut.
Dari data Basarnas Surabaya, ada 26 korban yang mengalami luka berat. Kemudian yang luka ringan sebanyak 82 orang.
Korban yang luka-luka karena terdampak erupsi gunung semeru itu pun sudah menjalani perawatan di puskesmas dan rumah sakit.
BNPB menyebut hingga Selasa (7/12/2021) siang, setidaknya ada 2.000 warga yang mengungsi.
Kemudian ada beberapa orang yang sebelumnya hilang kini telah ditemukan.
Menurut Abdul Muhari selaku Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, jumlah orang yang hilang mencapai 27.
“Namun saat ini tinggal 17 orang lagi yang belum kita temukan,” katanya.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi berencana akan merelokasi 2.000 lebih rumah warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Hal itu ia sampaikan saat berkunjung ke lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.
Kata Jokowi, relokasi akan dilakukan setelah keadaan membaik. Pemerintah saat ini fokus menangani korban luka dan mencari korban hilang.
Selain itu, pemerintah pun sedang mengkaji membuat jembatan darurat untuk menghubungkan jalur Lumajang-Malang yang terputus.
Pembuatan jembatan itu agar terhubung antara Malang-Lumajang. Terutama untuk penanganan korban terdampak erupsi Gunung Semeru. (R8/HR Online/Editor Jujang)