Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Lantaran harga kapulaga tak kunjung stabil, para pengepul di Pangandaran mengalami kerugian. Sebab, saat ini harga rempah kering tersebut Rp 90 ribu per kilogramnya.
Jani, salah seorang pengepul asal Langkaplancar, mengaku merugi karena sudah 5 bulan harga kapulaga tidak stabil.
Rempah-rempah tersebut merupakan tanaman yang tidak asing bagi masyarakat Pangandaran. Sebab, hampir setiap kebun milik warga ada tanaman itu.
“Tanaman ini menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat. Tapi akhir-akhir ini harganya turun dan sudah 5 bulan tidak stabil,” ujarnya, Senin (06/12/2021).
baca juga: Langkaplancar dan Cigugur Penghasil Kapulaga Terbesar di Pangandaran
Ia mengungkapkan harga per kilogramnya untuk yang kering sebesar Rp 90 ribu. Sedangkan yang basah mencapai Rp 12 ribu per kilogramnya.
Karena kondisi tidak menentu itu, ia pun sampai saat ini masih menyimpan beberapa karung kapulaga kering.
Ia beralasan karena saat membeli ke petani sebesar Rp 150 ribu per kilogramnya dan belum sempat terjual.
“Pas mau dijual malah turun. Makanya saya tahan dulu sampai harganya naik, minimalnya seharga saat saya beli dulu,” imbuhnya.
Bila hingga akhir Desember tahun ini belum ada kenaikan, terpaksa ia menjualnya sesuai harga sekarang.
Karena itu, pihaknya pun menginginkan adanya campur tangan pemerintah agar harga kapulaga bisa kembali stabil.
Hampir semua masyarakat, terutama di wilayah perkampungan, memiliki tanaman kapulaga dan banyak yang mengandalkan penghasilan dari kapulaga.
Maka dari itu, sudah sepantasnya pemerintah ikut mendorong agar harga stabil.
Idealnya, kata Jani, kapulaga bisa panen 3 sampai 4 kali dalam setahun. Sedangkan panen rayanya biasanya di bulan Oktober dan November.
“Semoga untuk panen tahun depan harganya setabil kembali,” harapnya. (Enceng/R6/HR-Online/Editor Muhafid)