Gunung Semeru erupsi pada Sabtu 4 Desember sore kemarin yang berdampak pada warga setempat.
Kepala BNPB atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana yaitu Letjen TNI Suharyanto menuju ke Lumajang pada Minggu hari ini.
Kunjungan ini Suharyanto lakukan guna memastikan penanganan darurat warga terdampak gunung Semeru erupsi berjalan optimal.
Suharyanto menjelaskan bahwa kedatangannya ke lokasi bencana kali ini sebagai arahan secara langsung dari Presiden Jokowi.
Presiden meminta supaya tahapan penanganan darurat terlebih dalam proses evakuasi para korban terdampak bisa berjalan dengan optimal.
Selain itu tujuan lainnya agar kebutuhan dasar para pengungsi tersalurkan serta mereka terima dengan baik.
Sebelumnya pihak BNPB sudah mengirimkan tim reaksi cepat untuk melaksanakan dampingan kepada BPBD Kabupaten Lumajang.
Pendampingan juga kepada BPBD Provinsi Jawa Timur dalam upaya penanganan darurat bencana gunung Semeru erupsi.
Bukan hanya itu, BNPB juga sudah mengirimkan sejumlah bantuan logistic.
Adapun bantuannya seperti makanan siap saji, selimut, terpal, tenda darurat serta bantuan logistic dasar lainnya.
Kepala BNPB menjelaskan bahwa pengiriman tim reaksi cepat berlangsung via darat.
Sementara itu berdasarkan data sementara Pusdalops BNPB per 4 Desember, bencana awan panas di Gunung Semeru menerjang sebanyak enam desa.
Enam desa tersebut berada di dua kecamatan yang berada dalam Kabupaten Lumajang.
Selain itu, sebaran abu vulkanik gunung Semeru erupsi sudah berdampak di sebanyak 11 desa atau kelurahan pada sembilan kecamatan.
Berdasarkan laporan setempat, sebanyak satu orang meninggal dunia dengan 2 orang berstatus menghilang.
Sementara itu sebanyak 8 sampai 10 orang masih terjebak bencana erupsi Gunung Semeru.
Sebanyak 70 orang korban dilarikan menuju puskesmas serta 700 KK mengungsi ke tempat yang terbilang lebih aman.
Sedangkan kerusakan serta kerugian materil masih dalam tahap pendataan yang lebih lanjut.
Di sisi lain Bupati Lumajang masih membutuhkan bantuan sukarelawan guna mengevakuasi warga yang masih terjebak hari ini.
Pasalnya evakuasi tidak bisa mereka lanjutkan malam kemarin karena hujan abu vulkanik yang terbilang turun cukup deras.
Pengkajian Gunung Semeru Erupsi Untuk Tentukan Status Darurat
Pihak Kepala BNPB juga meminta unsur pemda Lumajang Jawa Timur mengkaji dengan cepat terkait gunung Semeru erupsi.
Dalam sebuah konferensi pers 4 Desember malam, Suharyanto mengatakan penanganan bencana selalu ada langkahnya.
Karena itu ia meminta unsur pemda, TNI atau Polri, BPBD dan Forkopimda di Kabupaten Lumajang mengkaji secepatnya.
Ia juga mengatakan nantinya hasil kajian itu akan menjadi acuan Bupati guna menentukan status bencana.
Di mana status tersebut apakah menjadi status darurat atau sebaliknya.
Suharyanto melanjutkan biasanya jika erupsi gunung seperti ini akan banyak pengungsi dan pasti mereka tetapkan dengan status darurat.
Dia mengatakan jika status darurat telah mereka tetapkan, maka posko yang sudah petugas siapkan dalam tahap pencegahan supaya segera aktif.
Kemudian nantinya akan segera terlaksana operasi berupa tanggap darurat.
Dia melanjutkan BNPB nantinya turun serta akan membentuk berupa sejumlah sub satgas.
Misalnya saja ada yang dari klaster pengungsian serta perlindungan.
Di samping itu, pihak lainnya seperti Kemenkes atau Kementerian Kesehatan nantinya masuk ke lokasi bencana.
Pihak tersebut akan membentuk tim termasuk untuk klaster penyelamatan bagi warga yang berstatus hilang.
Bencana gunung Semeru erupsi terlihat mengeluarkan guguran awan panas pada sore kemarin.
Terpantau sekitar jam 15.20 material abu vulkanik mengarah ke Besuk Kobokan tepatnya Desa Sapiturang Lumajang.
Hal ini mengakibatkan warga yang terkena dampak letusan harus mengungsi menuju tempat yang lebih aman.