Saham farmasi termurah diduduki oleh 3 saham di bursa RI. Omicron menjadi salah satu yang berpengaruh terhadap keberlanjutan perekonomian kala pandemi.
Hal ini juga terlihat dengan kondisi bursa Eropa yang juga ikut melemah kemarin 2 Desember 2021 pada pembukaan perdagangan. Hal ini cenderung ikut melemah dengan adanya keberlanjutan kasus Omicron saat pandemi.
Bahkan banyak sekali negara yang sedang melawan gelombang infeksi akibat virus Covid-19. Meski demikian, justru bursa saham di Asia Pasifik cenderung menguat termasuk IHSG.
Masih dicekal akibat adanya varian virus terbaru itu sendiri. Namun berita pasar global saham IHSG sudah tertutup dengan zona hijau.
Meski demikian, pengamatan akan pengembangan virus Covid-19 Omicron terus berlanjut. Omicron memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian secara global.
Baca Juga: Rekomendasi Saham ESG dari Beberapa Sektor di Indonesia
Mengejutkan, Saham Farmasi Termurah Dipengaruhi Oleh Kasus Omicron
Belum juga usai, kini varian kasus Omicron justru terjadi pada berbagai negara. Bahkan hingga saat ini sudah ada 24 negara yang telah tercatat melapor pada WHO akan kasus yang terjadi.
Gejala yang terjadi pun sama seperti virus pada umumnya. Mulai dengan munculnya gejala ringan hingga terparah. Karena alasan inilah memberikan pengaruh terhadap perdagangan.
Bahkan selama 5 hari terakhir perdagangan IHSG tercatat 1,56% masih terkoreksi. Sedangkan indeks sektor kesehatan justru tumbuh 1,40 % dalam jangka waktu yang sama.
Baca Juga: Penyebab Pasar Saham Oleng, Taper Tantrum Selesai Lebih Awal
Saham farmasi termurah mulai ketika pandemi berlangsung. Apalagi kondisi pandemi yang masih saja terus berlanjut membuat kenaikan sektor kesehatan menjulang cepat.
Bahkan saham dari sektor kesehatan ini oleh para investor semakin berburu. Kasus Omicron telah berlanjut mengikuti jejak ketika kasus virus varian delta menyebar.
Pengaruh Pandemi dalam Dunia Saham
Saham farmasi termurah dan menarik menjadi incaran para investor. Hal ini akibat kondisi pandemi yang semakin parah. Sehingga membuat saham dalam sektor kesehatan menjadi incaran para investor.
Kondisi inilah yang berpengaruh pada keuangan perusahaan kesehatan. Mulai dari penjualan alat tes maupun obat. Bahkan melonjaknya pasien di rumah sakit. Ada beberapa saham farmasi emiten yang murah dalam bursa RI.
Baca Juga: Compound Interest dalam Saham, Keuntungan dan Cara Melakukannya!
Varian Saham Emiten Termurah
Ada 3 emiten yang memiliki harga valuasi paling murah dalam bursa RI. Ketiga saham tersebut yaitu Tempo Scan Pacific (TSPC), Millennium Pharmacon International (SDPC), dan Darya-Varia Laboratoria (DVLA).
Ketiganya masing-masing memiliki nilai PBV kurang dari 2,1 x dan per kurang dari 15x. Saham DVLA memiliki nilai PBV terendah dan PER terendah dari semua emiten farmasi dibukukan oleh SDPC.
Berdasarkan data yang ada dapat ambil kesimpulan jika rata-rata PER emiten farmasi pada angka 211.60x. Sehingga turun menjadi 31,97x jika PER dari Indofarma (INAF) tidak masuk dalam perhitungan.
Untuk PVB rata-rata berada pada angka 4,64x (3,36x jika INAF keluar). Selain ketiga saham emiten farmasi termurah tersebut, ada sembilan saham yang sudah menerbitkan laporan keuangan kuartal ketiga. Semuanya mampu mencetak laba bersih. (R10/HR-Online)