Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Tangan kiri diamputasi karena kecelakaan kerja, mengantarkan Alex Herlansyah (36) tahun menjadi atlet Peparnas asal Kota Banjar peraih perak, nomor atletik lempar cakram.
Perolehan itu ia capai saat mengikuti Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV di Papua 2-13 November 2021 lalu.
Alex adalah warga Lingkungan Babakansari RT 03, RW 09, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.
Sejak tahun 2003 Alex Herlansyah mengadu nasib, merantau, menjadi buruh pabrik pada sebuah perusahaan suku cadang otomotif di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur (Jaktim).
Ia bekerja secara alihdaya di perusahaan yang menyuplai suku cadang otomotif terbesar pertama dan kedua di Indonesia.
Suatu hari yang tak terduga, di bulan Agustus 2005, ketika ia bekerja lembur, sebuah kecelakaan kerja menimpanya. Tangan kiri Alex ter-pres mesin pres suku cadang.
“Waktu itu saya dilarikan ke klinik dahulu, namun pergelangan lengan dan jari-jari saya hancur,” kenang Alex Herlansyah pilu.
Ia lanjut bercerita, tim dokter akhirnya harus mengamputasi tangan kirinya tersebut.
“Saya trauma, tak ingin lagi kerja di mesin. Makanya saya minta pulang saja,” paparnya.
Baca Juga: Walikota Banjar Tidak Tahu Ada Atlet Daerah Ikut di Peparnas XVI Papua
Ia menjelaskan, pihak perusahaan tak berkeberatan mempekerjakannya kembali, hanya ia yang tak mau karena hal itu berat bagi ayah 3 anak ini.
Seusai peristiwa itu Alex Herlansyah memperoleh santunan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)–sekarang BPJS Ketenagakerjaan, sekira Rp 12 juta dan santunan dari perusahaan sebesar Rp 10 juta.
Uang tersebut ia pergunakan sebagai modal usaha. Ketika kembali ke kampung, ia mulai usaha rental komputer dan internet (warnet).
Selanjutnya menyewakan mainan anak-anak seperti mobil-mobilan dan otoped di Taman Kota (Tamkot) Banjar.
Alex Herlansyah Bangkit Raih Prestasi, Harumkan Kota Banjar
Olahraga merupakan hobi Alex sejak muda, jauh sebelum kecelakaan itu terjadi. Namun ia hanya menggeluti sebatas hobi saja.
Laki-laki yang sarat optimistis ini berucap, kalau ia tak ingin terus-terusan terpuruk usai tragedi yang menimpanya.
“Mencoba bersyukur pada apa yang ada. Terpuruk ya terpuruk, tapi kita juga harus bangkit,” ungkapnya optimis.
Ia pun lalu menekuni salah satu nomor atletik lempar cakram. Alex pun tergabung dalam National Paralympic Commitee Indonesia (NPCI) Jabar.
Alex mengikuti pelatda di Arcamanik, Bandung sejak 2020. “Saya mengikuti pelatda sejak 2020. Karena Peparnas diundur-undur terus hingga November 2021 ini.
Ia mengaku mendapatkan tunjangan Rp 3 juta per bulan selama mengikuti pelatda.
“Ada (tunjangan) sebesar Rp 3 juta, ya dicukup-cukupin lah,” ujarnya.
Alex Herlansyah pun berharap dengan prestasi.yang diperolehnya bisa memotivasi atlet disabilitas yang lain. (Aan/R8/HR Online/Editor Jujang)