Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Kelompok Tani (Koptan) Sangkanhurip V, Desa Purwasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mulai budidaya kacang tanah.
Para petani dari Koptan Sangkanhurip V itu, memanfaatkan lahan tadah hujan atau tanah darat seluas 5 hektare.
“Hal tersebut dilakukannya, karena kacang tanah memiliki keunggulan,” kata Ketua Kelompok Tani Sangkanhurip V, Toha, kepada HR Online, Selasa (9/11/2021).
Selain itu, sambungnya, kacang tanah memiliki umur yang pendek (genjah). Kemudian, tahan terhadap hama penyakit dan cepat panennya.
Menurutnya, jika para petani hanya fokus pada tanaman padi, maka tentunya hanya bisa dilakukan ketika pasokan air normal.
Hal tersebut berbeda dengan budidaya tanaman kacang tanah atau tanaman palawija lainnya.
Bukan hanya itu, ia menjelaskan, perawatan kacang tanah sangatlah mudah. Apabila dalam waktu 7 hari setelah menanamnya ada yang tidak tumbuh atau tidak normal, maka petani bisa segera mencabutnya.
“Kemudian, ganti dengan benih kacang baru,” jelas Toha.
Sementara itu, PPL desa setempat, Rudiatna mengatakan, luas lahan garapan Koptan Sangkanhurip V mencapai 5 hektare. Lahan tersebut terdiri dari tanah desa dan sebagiannya adalah tanah milik masyarakat atau Koptan.
Menurut Rudiatna, budidaya tanaman kacang tanah memang mudah. Selain umur pendek, tahan terhadap hama dan cepat panen, penyiramannya juga cukup 2 kali sehari.
“Itupun apabila penyiramannya saat musim kemarau,” jelasnya kepada HR Online, Selasa (9/11/2021).
Lebih lanjut Rudiatna menambahkan, saat ini banyak permintaan kacang tanah. Sebab, tanaman yang satu ini adalah tanaman pangan yang mendapat prioritas kedua, untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya setelah padi.
Sehingga melihat potensi seperti itu, maka pihaknya memberikan motivasi kepada Koptan Sangkanhurip V untuk budidaya tanaman kacang tanah.
“Alhamdulillah mereka sepakat untuk melakukannya. Sekarang tinggal menunggu waktu panen tiba,” pungkas Rudiatna. (Edji/R5/HR-Online/Editor : Adi Karyanto)