Aplikasi Proaktif Tracing saat ini dalam proses pengembangan. Proaktif Tracing hadir sebagai salah satu upaya antisipasi virus Corona dalam keberlangsungan pembelajaran tatap muka.
Ini merupakan salah satu aplikasi yang dikembangkan oleh Kementrian Kesehatan bahkan bekerjasama dengan Kementrian Agama dan Kemenristekdikti.
Berdasarkan keterangan Muhadjir Effendi selaku Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), menyebutkan bahwa aplikasi ini akan terintegrasi dengan PeduliLindungi.
Baca Juga: Aplikasi Buku Digital MPR Kini dapat Diunduh dari Google Play Store
Apa Itu Aplikasi Proaktif Tracing?
Saat ini aplikasi PeduliLindungi cukup familiar dan harus dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Terutama selama pandemi Covid-19 saat ini dan ada penerapan wajib vaksin.
Aplikasi PeduliLindungi hadir terkait dengan berbagai jenis data serta sertifikat dari masyarakat. Sebagai tidak lanjut dari pengembangan Proaktif Tracing, maka Pemerintah pun mengharuskan penggunaan PeduliLindungi pada beberapa tempat umum.
Kini dengan berlakunya pembelajaran tatap muka atau PTM, pemerintah pun akan menerapkan hal yang serupa. Akan tetapi, bukan lagi dengan aplikasi PeduliLindungi, melainkan menggunakan aplikasi baru. Aplikasi baru akibat dampak dari PTM bernama Proaktif Tracing.
Proaktif Tracing hadir dari hasil kerjasama antara Kementerian Kesehatan, Kementrian Agama, serta Kemendikbudristek. Dalam penerapannya, aplikasi ini akan terintegrasi secara langsung dengan aplikasi PeduliLindungi.
Baca Juga: Aplikasi Penyedia Sewa Ruang, Solusi Ciptakan Suasana Kerja Berbeda
Tujuan Hadirnya Aplikasi Proaktif Tracing
Hadirnya Proaktif Tracing bertujuan untuk mengantisipasi dampak pembelajaran tatap muka yang sudah mulai berlaku pada beberapa wilayah di Indonesia.
Meskipun angka perkembangan kasus Covid-19 telah mengalami penurunan, akan tetapi bukan berarti masyarakat abai terhadap protokol kesehatan.
Terkait dengan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka, pemerintah memberikan beberapa persyaratan tenaga kependidikan sekolah penyelenggara.
Persyaratan tersebut terdiri dari penyiapan sarana dan prasarana penunjang prokes, telah melalui vaksinasi, serta berbagai persyaratan lainnya.
Dalam hal ini, pemerintah juga tengah mengujicobakan PeduliLindungi pada lingkungan sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas.
Hingga saat ini, Kemenkes terus melakukan koordinasi dengan Kemendikbudristek dalam mematangkan penggunaan PeduliLindungi. Terutama bagi peserta didik yang masuk ke sekolah saat PTM.
Selanjutnya, aplikasi Proaktif Tracing dalam penerapannya akan terintegrasi secara langsung dengan PeduliLIndungi. Terkait dengan fungsi serta cara kerjanya, hingga saat ini pemerintah belum memberikan penjelasan secara pasti.
Namun untuk selanjutnya, ketika aplikasi ini telah siap untuk masyarakat gunakan, pemerintah akan memberikan sosialisasi terlebih dahulu.
Penerapan Protokol Kesehatan Saat Pembelajaran Tatap Muka
Dengan akan terintegrasinya antara aplikasi Proaktif Tracing dan PeduliLindungi, langkah ini memperoleh kesepakatan setelah Menko Muhadjir melakukan rapat terbatas yang dipimpin oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin.
Selain itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga memberikan kepastian tentang penerapan protokol kesehatan yang cukup ketat dalam pemberlakuan di Pembelajaran Tatap Muka.
Dalam hal ini, pemerintah telah mengaktifkan tim surveillance di berbagai sekolah. Selanjutnya, data surveillance nantinya akan tersalurkan kepada berbagai pihak terkait.
Seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kemendikbudristek, Dinas Kesehatan, dan Bupati atau Walikota. Semua pihak tersebut turut memantau perkembangan kasus di sekolah daerah terkait.
Masing-masing satgas sekolah dapat melihat informasi hingga detail para siswa yang melakukan tes antigen atau PCR positif. Semua dapat melihat hasil laporan surveilance seperti apa.
Selanjutnya juga dapat melihat apakah ada kenaikan ke level provinsi atau nasional. Jika nantinya terdapat kasus di salah satu kelas pada sebuah sekolah, Menkes memberi penjelasan untuk tidak melakukan penutupan sekolah yang bersangkutan supaya PTM dapat tetap berjalan.
Saat ini Kemenkes terus melakukan koordinasi dengan Kemendikbudristek. Ini bertujuan untuk mematangkan penggunaan aplikasi Proaktif Tracing yang akan terintegrasi dengan PeduliLindungi di sekolah. Terutama bagi para peserta didik yang masuk ke sekolah saat pembelajaran tatap muka.
Jika biasanya para siswa tidak boleh membawa ponsel ke sekolah, maka dalam hal ini pemerintah bekerja sama dengan Kemendikbud secara intensif menyatakan bahwa prosesnya akan mereka balik. Pihak pemerintah akan memberikan sistem back end.
Berkat hadirnya aplikasi Proaktif Tracing yang dalam penggunaannya akan terintegrasi PeduliLindungi, maka Indonesia dapat mengendalikan pandemi dengan tetap beraktivitas seperti biasa. Hal ini karena pembelajaran tatap muka sangat penting bagi para pelajar untuk masa depannya. (R10/HR Online)