Kecelakaan kereta LRT (Light rail transit) atau ringan lintas rel terpadu Jabodetabek terjadi pada ruas rel antara Harjamukti dan Ciracas pada KM 2+800 Jakarta Timur (Jaktim), pukul 12.45 WIB, Senin (25/10/21).
Rangkaian kereta LRT mengalami tubruk belakang hingga satu gerbong bertumpuk pada gerbong yang lain.
Hai ini akibat adanya langsiran atau perpindahan jalur rel yang lebih cepat dari yang semestinya.
Rangkaian yang bertumpuk adalah rangkaian nomor 20 dan 29.
Hal itu diungkapkan oleh Budi Noviantoro yang menjabat Direktur Utama PT Industri Kereta Api atau INKA saat jumpa pers di kanal YouTube resmi INKA Persero Official, Senin (25/10/21).
baca juga: Indonesia Dilanda Gempa Bumi 13 Kali, di Salatiga, Ambarawa dan Piru
Kronologi Kecelakaan Kereta LRT
Sedangkan kronologinya, saat rangkaian nomor 20 berhenti dekat Stasiun Harjamukti pukul 12.25 WIB, lalu pukul 12.45 WIB rangkaian nomor 29 datang dan menabrak dari belakang.
Hal ini terjadi dalam rangka uji coba kereta LRT, jadi dalam kondisi tanpa penumpang.
Dalam peristiwa ini, satu orang masinis bernama Faisal dari rangkaian kereta nomor 29 mengalami luka dan langsung mendapatkan perawatan di RS. Melia Cibubur, Jaktim.
Pihaknya pun meminta maaf kepada para menteri, di antaranya Menhub, BUMN, Menko, dan beberapa pihak lain yang terlibat, juga masyarakat.
Sedangkan keterangan dari Humas PT INKA, Advin Hidayat menyatakan pihaknya sedang melakukan proses investigasi mengenai tragedi ini.
Dalam evakuasi kecelakaan LRT ini, Kepala Seksi Damkar Jatim yaitu Gatot Sulaiman, menurunkan Tim Rescue dari Sektor Cipayung.
Akun Instagram Jakinfo pertama kali membagikan tragedi kecelakaan kereta LRT ini dan kemudian viral di jagat maya. (Aan/R6/HR-Online)