Hari ini, tanggal 23 Oktober adalah peringatan kelahiran pelantun “Boneka Cantik dari India” Ellya Khadam.
Google pun memberikan penghargaan pada mendiang biduan legendaris Indonesia itu, dengan memunculkan foto ilustrasinya di laman pencarian pada Sabtu (23/10/2021).
Foto ilustrasi penyanyi yang kerap berpakaian sari India ini, merupakan karya ilustrator asal Semarang, Fatchurofi Muhammad.
Baca Juga : Maudy Ayunda Terjun ke Dunia Bisnis, Menjadi Investor di Segari
Biduan legendaris bernama asli Siti Alya Husnah (1928) tersebut, telah berpulang pada 2 November 2009 silam dalam usia 81 tahun, akibat penyakit diabetes.
Tempat pemakaman umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.
Ia meninggalkan dua orang anak, buah dari pernikahan pertamanya yang kemudian bercerai. Pernikahan keduanya pun kandas di tengah jalan. Hal ini membuat Ellya semakin serius menekuni kancah hiburan.
Profil Sosok Ellya Khadam
Sementara untuk debut musiknya berawal pada akhir tahun 1950-an. Pemain ”Dunia Belum Kiamat” ini, bergabung dengan “Orkes Melayu Kelana Ria” besutan seniman Adi Karso bersama Munif Bahasuan. Kemudian lewat grup tersebut, mereka menjadi pelopor musik melayu modern atau dangdut.
Perempuan yang memiliki nama lain Ellya M Haris atau Ellya Agus ini, selain mahir dalam tarik suara, juga adalah seorang penulis lagu.
Ia belajar menyanyi dan bermusik secara otodidak. Selama masa kecilnya, Ellya Khadam tinggal di Manggarai, Jakarta Pusat (dulu Batavia).
Biduan yang merangkap pemain film ini populer sebagai penggubah lagu. Salah satunya “Boneka Dari India” dan “Pergi Tanpa Pesan”. Kedua lagu tersebut sangat ngehits semenjak tahun 1950-an akhir dan awal 1960-an.
Baca Juga : Romeo Bamby Ngaku Anak Piet Pagau, Benarkah? Cek Faktanya Berikut!
Selain dua lagu di atas, Ellya Khadam juga populer dalam membawakan lagu bertajuk “Beban Asmara” (1961, Ciptaan Munif B.), serta lagu “Ogah Ah!”.
Mulai tahun 1970-an penyanyi enerjik itu, sibuk bermain dalam banyak film, khususnya membintangi film musikal Indonesia.
Sedangkan dalam dekade yang sama, ia juga mendirikan Orkes Melayu El Sitara, sebagai pendukung penampilannya di kancah rekaman juga panggung musik.
Meski seusai namanya mulai tergeser oleh generasi penerusnya pada 1970-an dan 1980-an, partner kerja Benyamin Sueb ini, tak patah arang. Ellya Khadam masih terus berkarya di kancah musik sampai beberapa bulan diambang kepergiannya.
Pemain Film yang “Raising Star” pada Era 1950-1970-an
Sebagai pemain film yang “Raising Star” di masanya, tentu Ellya Khadam mendominasi berbagai judul film. Berikut beberapa judul film yang HR Online rangkumkan :
1. Tjita-Tjita Atjah, rilis tahun (1959)
2. Di Balik Pintu Dosa, rilis tahun (1970)
3. Dunia Belum Kiamat, rilis tahun (1971)
4. Bing Slamet Seran Jalanan, rilis tahun (1972)
5. Benyamin Biang Kerok, rilis tahun (1972)
6. Ratapan Si Miskin, rilis tahun (1974)
7. Ratu Amplop, rilis tahun (1974)
8. Nenyamin Raja Lenong, rilis tahun (1975)
9. Ayah Tiriku, Ibu Tirimu, rilis tahun (1977)
10.Gudang Uang rilis tahun, (1978)
Belajar dari Oma Ellya, potensi bakat itu dapat diasah secara otodidak, meski tanpa pendidikan formal, asal digeluti secara bersungguh-sungguh.
Terimakasih Oma Ellya Khadam, semoga kontribusi Oma Ellya menghibur buyut, nenek dan kakek kami, menjadi sumbangsih yang besar untuk dunia hiburan tanah air. (Aan/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto