Ada beberapa cara mengetahui saham murah atau mahal yang perlu investor ketahui. Pasalnya, investasi saham kini tengah naik daun dan mayoritas anak muda menggemarinya. Tidak hanya bisa menggunakan metode PBV dan PER, saham murah dapat diketahui dengan indikator lainnya.
Sebelum terjun dalam investasi saham, hal yang perlu kita perhatikan pertama kali adalah belajar. Belajar mengenal, menganalisa, risiko dan keunggulan dari saham yang akan kita beli. Minimal bisa tahu dasar terlebih dahulu seperti kondisi keuangan, jenis perusahaan, kinerja, hingga menghitung nilai valuasi sahamnya.
Baca Juga: Pembagian Dividen Saham, Hasil Keuntungan Investasi
Untuk mengukur mahal atau murahnya saham, investor biasanya menggunakan duo rasio analisis. Biasanya yang digunakan analisis fundamental, yakni rasio harga terhadap laba dari perusahaan dan rasio harga nilai buku. Selain kedua indikator tadi, para analis saham juga sering menggunakan indikator lainnya.
Cara Mengetahui Saham Murah atau Mahal Menggunakan 5 Instrumen
Dalam mengukur nilai saham, ada beberapa instrumen yang cukup penting. Tidak hanya PER dan PBV saja, investor juga perlu memperhatikan rasio ROE, PEG, dan DER perusahaannya. Berikut ini akan membahas mengenai 5 instrumen yang bisa kita gunakan untuk mengetahui saham yang akan kita beli murah atau mahal.
Price to Book Value
Price to Book Value atau PBV merupakan rasio yang membandingkan harga saham dengan BVPS atau nilai buku per saham suatu perusahaan. Rumus PBV:
PBV = Harga Saham / BVPS
Cara menghitung BVPS adalah nilai aset bersih yang telah dikurangi kewajiban, kemudian dibagi dengan jumlah saham beredar. BVPS ini menunjukkan berapa nilai aset perusahaan untuk setiap lembar saham yang telah terbit. Price To Book Value menunjukkan berapa kali para investor bersedia membayar setiap rupiah nilai buku suatu perusahaan.
Semakin nilai PBV suatu perusahaan tinggi, berarti semakin mahal harga sahamnya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah PBV berarti semakin murah harga sahamnya.
Di kalangan investor, saham dengan nilai PBV < 1 berarti murah, sementara PBV > 1 berarti mahal. Investor sebaiknya tetap membandingkan rata-rata PBV perusahaan secara historis dengan nilai PBV saham sekarang.
Price to Earnings Ratio
Cara mengetahui saham murah atau mahal selanjutnya bisa menggunakan instrumen PER. PER merupakan rasio untuk menilai mahal murahnya saham berdasarkan laba bersih dari perusahaan.
Kemudian rasio ini membandingkan antara harga saham dengan EPS atau laba per saham suatu perusahaan. Rumus menghitung PER:
PER = Harga Saham / EPS
Umumnya, semakin tinggi PER berarti semakin mahal harga suatu saham. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah PER maka semakin murah harga saham suatu perusahaan. Meskipun demikian, rasio P/E tidak bisa absolut untuk menilai apakah suatu saham murah atau mahal.
Baca Juga: Indeks Saham Syariah, Penjelasan dan Kriterianya
Untuk mendapatkan perhitungan valuasi lebih akurat, ada baiknya untuk membandingkan PER saham saat ini dengan rata-rata PER emiten secara historis. Selain itu, bisa juga dengan membandingkan PER sekarang dengan rata-rata PER industri.
Debt to Equity Ratio
Cara mengetahui saham murah atau mahal selanjutnya bisa dengan menggunakan instrumen DER. Menentukan nilai saham murah atau mahal bisa dengan cara melihat jumlah utang perusahaan.
Kemudian utang perusahaan perlu mendapat pertimbangkan untuk menghitung harga saham wajar. Rumus menghitung DER:
DER = Total kewajiban / kekayaan bersih
Apabila nilai DER semakin kecil, maka semakin kecil pula risiko keuangan suatu perusahaan. Hal ini berarti saham tersebut memiliki potensi yang baik untuk kita beli.
Price Earning to Growth Ratio
PEG merupakan metode untuk mengukur harga wajar saham. Caranya dengan menghitung nilai laba dari per saham dengan melihat pertumbuhan pendapatan di masa depan. Rumus untuk menghitung PEG:
PEG = (Harga saham / EPS) / Pertumbuhan EPS
Baca Juga: Rights Issue Saham, Potensi Keuntungan Bagi Investor Lama
Cara mengetahui saham murah atau mahal selanjutnya dengan memperhatikan nilai PEG. Nila PEG seringkali lebih memberikan gambaran lengkap dan akurat daripada PER.
Semakin rendah nilai PEG berarti semakin murah harga sahamnya. Hal ini karena menunjukkan peningkatan pendapatan di masa depan tidak signifikan.
Return on Equity
ROE menjadi salah satu instrumen yang bisa menjadi indikator penilaian dasar. ROE merupakan jumlah imbal hasil dari laba bersih terhadap ekuitas dalam bentuk persen.
Dari instrumen ini investor dapat melihat net profit margin, asset turnover, dan equity multiplier. Rumus ROE:
ROE = Laba bersih setelah dikurangi pajak / total ekuitas
Cara mengetahui saham murah atau mahal ini bisa kita lihat nilainya. Apabila nilai ROE tinggi, maka return atau imbal hasil terhadap modal juga tinggi. Hal ini bisa menjadi alasan investor untuk membeli sahamnya. (R10/HR-Online)