Window dressing saham biasa dikenal dengan laporan rekap hasil kerja tahunan. Fenomena ini akan terus terjadi menjelang akhir tahun. Sehingga tidak hanya promo dan diskon saja yang semakin ramai di akhir tahun.
Fenomena yang satu ini juga akan muncul di pasar modal. Kondisi ini pada umumnya tandai dengan adanya pergerakan IHSG.
Kecenderungan ini akan terus menguat seiring jelang penutup tahun. Bahkan harga saham perusahaan terbuka juga akan mengalami kenaikan.
Bahkan bersamaan dengan masa tutup buku hasil kinerja tahunan. Mungkin untuk Anda yang masih belum tahu akan dunia saham kurang paham apa arti sebenarnya.
Agar Anda dapat memahami apa itu window dressing saham, berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Cara Stock Split Saham, Mampu Membuat Perusahaan Bernilai Tinggi
Pengertian Window Dressing Saham
Secara umum, window dressing itu sendiri adalah strategi yang banyak terpakai di perusahaan untuk membuat laporan kinerja keuangan atau portofolio bisnis.
Laporan tersebut hadir serapi mungkin agar menarik para investor dan pemegang saham. Window dressing ini sendiri dari manager investasi serta emiten yang bersangkutan.
Perusahaan akan membuat pembukuan tentang laba dan rugi sebuah perusahaan. Sehingga kinerjanya akan lebih rapi dan bagus dari sebenarnya. Misalnya laporan tersebut menunjukkan jika laba yang ada cukup besar.
Padahal kecil, tidak seperti apa yang tertulis. Pelaku window dressing yaitu manager investasi akan mencatat hasil yang positif. Caranya dengan memoles kinerja pengelolaan reksadana. Sehingga membantu menjaga image di depan para investor maupun pihak yang menggunakan jasanya.
Bahkan fenomena window dressing saham mampu menaikkan harga saham melesat tinggi. Apalagi saham ternama Blue Chip.
Cara Kerja Window Dressing
Setelah Anda tahu definisi dari window dressing saham, kini pahami bagaimana cara kerjanya. Untuk itu, agar semakin paham, sebaiknya tahu dengan jelas bagaimana cara kerja window dressing.
Perusahaan terbuka akan berlomba-lomba membuat laporan rugi dan laba semenarik mungkin. Cara ini sengaja dilakukan untuk dapat memberikan kesan sebagai perusahaan terbaik.
Padahal yang terjadi sebenarnya tidak seperti pada laporan yang dibuat. Menggunakan trik yang satu ini sengaja dibuat agar para investor bisa membeli saham tersebut.
Pengelola atau pihak managemen itu sendiri juga memanfaatkan fenomena ini untuk membuat hasil pengelolaan reksadana positif. Sehingga akan berdampak pada citra yang baik di hadapan para investor.
Lantas bagaimana cara memanfaatkan fenomena ini dalam pembelian saham? Simak tips berikut ini.
Baca Juga: Saham Blue Chip yang Masuk dalam Daftar Window Dressing 2021
Membeli Saham Saat Fenomena Window Dressing
Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan saat membeli saham. Begitu juga dalam pembelian ketika fenomena window dressing terjadi. Tips yang bisa Anda lakukan yaitu:
Memiliki Dana Khusus untuk Investasi
Cara mudah pembelian saat window dressing saham yaitu pastikan memiliki dana investasi. Hindari pembelian saham menggunakan uang tabungan.
Bahkan Anda juga perlu memiliki dana darurat ketika hendak masuk pasar modal. Sebab, langkah yang bisa Anda lakukan tidaklah mudah.
Apalagi dalam dunia investasi tentu akan mengalami yang namanya pasar saham naik dan turun. Untuk itu, Anda harus siap sewaktu-waktu.
Beli Saham Blue Chip
Saham yang cocok untuk Anda beli yaitu Blue Chip. Window dressing saham memang akan terdorong dengan adanya pergerakan IHSG.
Saham Blue Chip memiliki kapasitas besar, bahkan di atas Rp 10 triliun. Saham yang sering disebut dengan saham gorengan ini bisa Anda temukan secara mudah pada indeks LQ45.
Baca Juga: Saham Dow Jones Melesat Cukup Tajam
Memperhatikan Fundamental
Memiliki pemahaman akan window dressing adalah hal tepat bagi para manager investor. Sehingga bisa memanfaatkan kondisi tersebut dengan tepat.
Sebab, fenomena laporan akhir tahun ini harus semenarik mungkin. Namun bagi Anda yang hendak membeli saham saat fenomena ini, sebaiknya mengenal lebih dalam akan analisa fundamental.
Bahkan termasuk teknik saham yang akan terpakai. Dengan analisa fundamental, Anda akan tahu laporan keuangan perusahaan itu sendiri.
Untuk itulah, analisa fundamental cukup penting. Sebaiknya gunakan analisa ini sebelum membeli saham Blue Chip.
Menjadi pelaku usaha bahkan manager investasi tentu banyak hal yang perlu dipelajari. Terutama adanya fenomena window dressing saham yang biasa terjadi di akhir tahun. (R10/HR-Online)