Berita Jabar, (harapanrakyat.com),- Percepatan vaksinasi Covid-19 di Jabar, rata-rata per harinya tembus hingga 285 dosis. Berdasarkan data Divisi Percepatan Vaksinasi Jawa Barat per tanggal 3 Oktober 2021, rata-rata kecepatan maksimal dalam 7 hari terakhir ini tercatat sebanyak 285.649 dosis per harinya.
Menurut Sekretaris Daerah Pemprov Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, salah satu faktor penting dalam mengejar target herd immunity di akhir 2021 nanti yaitu adanya kolaborasi dari semua pihak. Kegiatan tersebut bisa memperluas dan mempercepat cakupan vaksinasi di Jabar.
Dalam acara vaksinasi Covid-19 bertema “Vaksinasi Milenial Jabar” yang berlangsung di Gedung Sate, Bandung, Rabu (06/10/2021), Setiawan mengatakan bahwa, pihaknya sangat mengapresiasi dengan adanya langkah tersebut.
Karena, kegiatan ini dapat membantu Pemprov Jabar dalam upaya percepatan vaksinasi Covid-19 di Jabar. Pihaknya menargetkan per hari penyuntikan vaksin bisa tembus 400 sampai 500 ribu dosis.
37 Juta Orang Target Vaksinasi Covid-19 Jabar Akhir 2021
Hal itu untuk mencapai target vaksinasi Covid-19 di Jabar hingga akhir 2021 sebanyak 37 juta orang. Untuk sementara ini baru tercapai 26 juta warga Jabar yang telah mendapatkan vaksin.
Sampai sejauh ini, dosis pertama dan dosis kedua yang sudah tersalurkan totalnya 24.922.034 dosis (32,87 persen). Jumlah sebanyak itu terdiri dari 16.317.323 (43,04 persen) dosis pertama, dan 8.604.711 (22,07 persen) dosis kedua.
“Hingga sekarang kita telah mencapai 26 juta jiwa warga Jawa Barat yang telah divaksin. Atau sudah sekitar 70 persennya dari target. Jadi vaksinasi yang banyak digelar berbagai komunitas tentunya sangat membantu untuk percepatan Vaksinasi Covid-19 di Jabar,” ujar Setiawan.
Ketua Harian Satuan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat, Dewi Sartika, yang juga Kepala Dinkes Jabar, mengatakan, kecepatan rata-rata vaksinasi Jabar per hari yang saat ini mencapai sebanyak 285.649 dosis, menjadi tertinggi di Indonesia.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Disabilitas di Jabar Lampaui Target, Tembus 101%
Meski Jabar menjadi provinsi tertinggi dalam percepatan vaksinasi Covid-19, namun kata Dewi, kecepatan vaksinasi tersebut harus ditingkatkan.
“Target vaksinasi harus selesai 31 Desember 2021. Sehingga perlu kecepatan rata-rata per hari sebesar 578.336 dosis vaksin,” ujarnya.
Dewi juga mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus melaksanakan vaksinasi melalui beberapa program. Seperti yang telah dilakukan sekarang ini. Seperti yang selalu dilakukan oleh fasilitas kesehatan dan lembaga pendidikan seluruh Jabar.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga terus berkolaborasi dengan Polri, TNI, dan mitra dalam upaya percepatan vaksinasi.
Laju Vaksinasi Hambat Penurunan Level PPKM di Jabar
Dewi menyebutkan, penurunan Level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Jabar terhambat oleh laju vaksinasi. Karena, salah satu syarat untuk menurunkan level PPKM melihat dari tingginya jumlah vaksinasi Covid-19.
Adapun 11 daerah di Jabar yang sebelumnya masuk dalam kategori PPKM Level 2, kini jadi 3 daerah. Sedangkan yang lainnya masuk menjadi level 3. Hal itu karena dalam adanya indikator vaksinasi sebagai syarat penentu level.
“Jadi yang sebelumnya level 2 ada 11 daerah, dalam Irmendagri Nomor 47 menjadi 3 daerah,” kata Dewi.
Ia menjelaskan, ada pula daerah yang sebelumnya masuk PPKM Level 3 yang sudah turun menjadi Level 2. Seperti Kota Banjar dan Kota Cirebon.
“Kedua daerah tersebut awalnya Level 3, dan sekarang turun ke Level 2, itu lebih bagus. Namun yang tadinya masuk Level 2 sebanyak 11 kabupaten/kota, sekarang 10 daerah berubah jadi Level 3. Itu akibat ada indikator vaksinasi Covid-19 yang menjadi pertimbangan,” terangnya.
Menurut Dewi, sebenarnya Jabar juga daerahnya masuk ke dua aglomerasi. Yaitu, aglomerasi Bandung Raya, dan aglomerasi Jabodetabek. Kedua algoerasi tersebut memiliki aturan serta indikator tertentu.
Misal, aturan pada Level 1, cakupan vaksinasi dosis pertama harus melebihi 70 persen. Kemudian, lansia untuk dosis pertamanya harus lebih 60 persen. Jika demikian maka baru bisa masuk PPKM Level 1.
Sedangkan, untuk penetapan PPKM Level 2, sebagai indikatornya yaitu vaksin dosis pertama harus melebihi 50 persen. Kemudian, dosis pertama bagi lansia harus lebih 40 persen.
“Jadi ada faktor dari vaksinasi yang jadi indikator dalam penentuan level tersebut. Bukan karena adanya peningkatan kasus,” tandas Dewi. (R3/HR-Online)