Kawah bulan Tycho merupakan kenampakan alam yang cukup menarik. Ukuran dari kawah Tycho kurang lebih berdiameter 85 Km. Agar bisa melihat kawah tersebut, maka membutuhkan peralatan dan pengamatan secara khusus.
Pasalnya, ukuran tersebut sangat kecil jika seseorang ingin melihatnya dengan mata telanjang. Namun, letak dari kawah tersebut berada di dataran tinggi. Warnanya sangat terang dan hanya ada pemandangan penampakan tersebut.
Banyak kandungan yang terdapat pada kawah tersebut. Memiliki sebuah ray system yang sangat besar. Hal tersebut berasal dari materi yang terlempar saat kawah pertama kali terbentuk.
Baca Juga: Kawah Jezero Mars, Lokasi Paling Tua yang Mengandung Banyak Sampel
Mengenal Detail Kawah Bulan Tycho
Pada dasarnya, kawah ini merupakan bukti bahwa bulan memiliki jarak yang dekat dengan bumi. Namun, hal tersebut masih menjadi perbincangan banyak peneliti. Hingga saat ini manusia belum bisa menjangkau pengamatan bulan dengan mata telanjang.
Jika melihat bulan, hanya terpancar cahaya cerah atau ray sistem dari kawah tersebut. Ketika seseorang melihat kawah dari sebuah kamera, maka hasilnya belum tentu sesuai dengan kondisi sebenarnya. Mengingat bahwa lensa kamera memiliki resolusi yang lebih tinggi dari mata manusia.
Sebab mata manusia hanya memiliki resolusi angular sebesar 1 busur menit. Padahal kawah tersebut memiliki jarak 384400 Km dari bumi. Ukuran kawah tersebut hanya 0.013°.
Hal tersebut membuktikan bahwa kawah bulan Tycho memiliki ukuran sudut yang lebih kecil dari resolusi angular manusia. Sehingga sulit untuk melihatnya dengan jelas. Hal inilah yang membuat pandangan manusia terhadap kawah bulan hanya berupa cahaya.
Pemandangan Kawah Tycho dari Dekat
Kawah bulan Tycho memiliki pemandangan yang sebagian prosesnya menggunakan resolusi sekitar lima kali lima meter. Bahkan mengandung sekitar 1.4 miliar pixel yang bisa ditangkap menggunakan proyek radar. Penangkapan tersebut oleh Observatorium Bank Hijau, Observatorium Astronomi Radio Nasional, dan Intelijen dan Luar Angkasa Raytheon.
Tentunya menggunakan berbagai peralatan yang sangat mumpuni. Hal ini termasuk teleskop dan antena dalam susunan garis dasar terlalu panjang. Area dari kawah tersebut seluas 200 Km x 175 km.
Hingga saat ini masih berlanjut proses pengumpulan data dari kawah tersebut. Dengan demikian, mempermudah pekerjaan peneliti dalam menentukan hasil yang lebih valid. Sehingga mendapatkan pengakuan dari publik terkait dengan kawah tersebut.
Baca Juga: Kawah Misterius di Mars, Diperkirakan Berumur 4 Miliar Tahun
Teleskop Green Bank untuk Menyelidiki Kawah Tycho
Pada dasarnya, banyak peralatan yang fokus melakukan penelitian kawah bulan Tycho. Dalam hal ini, sinyal radar akan berdaya rendah ke dalam gambar. Teleskop GBT akan memantulkan kembali target tersebut.
Hal ini memicu adanya penampakan permukaan bulan sehingga tim hanya perlu menyimpan gambar dan melakukan penelitian selanjutnya. Tak heran jika teleskop tersebut kini sangat bermanfaat dalam penelitian kawah bulan.
Usia Kawah Tycho
Pada dasarnya, Tycho merupakan kawah yang masih berusia muda. Umur dari kawah tersebut kurang lebih 108 juta tahun. Hal tersebut berdasarkan sampel jejari kawah dari Apollo 17.
Usia dari kawah tersebut membayangkan bahan yang menghentam mungkin termasuk asteroid dan kumpulan baptistina. Tetapi masih belum pasti mengenai bahan kandungan dari kawah tersebut.
Ada kemungkinan bahwa kawah bulan Tycho terdiri dari 70% tersusun dari cebisan asteroid 298 Baptistina. Bentuk kawah tersebut lebih tajam dari kawah lainnya. Bagian dalam memiliki albedo yang sedikit menonjol.
Kawah tersebut juga dikelilingi oleh jejari dengan panjang 1.500 K. Sebagian dari jejari tersebut bisa terlihat karena adanya cahaya bumi. Bagian yang datar dari bibir kawah ini memiliki albedo dengan kedalaman 100 Km.
Bibir kawah tersebut ada yang lebih gelap, terbentuk dari bahan galian. Dengan adanya bahan tersebut melalui tahapan lecitan semasa hentaman berlaku. Bagian dinding kawah tersebut memiliki rebah dan berteres.
Sehingga jika menilik lebih dalam akan sampai ke permukaan dengan lantai yang kasar dan hampir rata. Kawah tersebut juga memiliki sejumlah kubah kecil. Lantai pada kawah tersebut tertutup oleh beberapa barisan bukit yang tingginya 1.6 km.
Jika melakukan pemantauan menggunakan inframerah saat gerhana, maka kawah bulan Tycho terlihat sejuk. Namun, penelitian detail masih terus berlanjut. Dalam hal ini, membutuhkan waktu juga biaya yang cukup banyak. Sehingga bisa menghasilkan data yang lebih akurat dari sebelumnya. (R10/HR Online)