Berita Jabar, (harapanrakyat.com),- Komite Pemulihan Ekonomi Daerah atau KPED Jawa Barat terus berupaya memecahkan masalah masa depan ekonomi, dengan pola pikir yang maju di tengah situasi pandemi covid-19.
Hal tersebut seperti dalam dialog transformasi ekonomi Jawa Barat yang berlangsung secara virtual terkait Supply Chain Centre.
Dalam kesempatan itu, KPED mengundang para ahli untuk memberikan gagasan guna membuka peluang untuk mengoreksi kebijakan yang kurang tepat dengan sebuah konsep yang transformatif.
baca juga: Industri Digital di Jawa Barat Potensinya Cukup Besar
Gagasan Transformasi KPED Jawa Barat Bangkitkan Ekonomi
Ketua Harian KPED Jabar, Ipong Witono, mengatakan, pihaknya sengaja menggandeng para ahli untuk memberikan berbagai catatan.
Selain itu, juga guna mendorong kebangkitan ekonomi di Jawa Barat, baik di bidang pertanian, logistik, sistem pembiayaan, ketahanan pangan dan lainnya.
Harapannya, kata Ipong, ke depan konsep Supply Chain Centre ini dapat terintegrasi dengan program maupun kebijakan yang ada di Jabar.
“Tentu saja dorongan ini agar daya saing wilayah lebih kompetitif, bisa memperpendek rantai pasok, adanya keseimbangan baru antar perdagangan antara wilayah bisa berjalan dengan baik,” ujarnya dalam pembukaan dialog, Senin (20/9/2021).
Misalnya, kata Ipong, di bidang peternakan ketika hari raya idul fitri dan idul adha yang mana terjadi peningkatan cukup signifikan, ternyata memiliki problem tersendiri.
Maka dari itu, adanya dialog tersebut ia harap KPED Jawa Barat tidak hanya memotret dan merekomendasikan, tapi juga bisa mengusulkan kebijakan transformasi.
“Gagasan-gagasan ini kemudian nanti kita sempurnakan bersama bila masih ada kekurangan,” imbuhnya.
KPED, lanjutnya, mendorong agar terjadinya mekanisme yang baik guna menciptakan iklim usaha yang sehat, berkeadilan dan setara dengan kebijakan transformasi berbasis digital.
Selain itu, pihaknya juga terus berupaya merancang dan menata perekonomian di Jabar agar ke depannya lebih sehat.
Menurutnya, Jabar memiliki banyak pusat riset. Tapi kenyatannya justru tidak banyak dimanfaatkan di dalam kebijakan. Artinya masih terpisah dan belum terintegrasi.
Sehingga, dengan konsep itu, KPED Jawa Barat berharap Jabar memiliki kawasan yang unggul untuk dikembangkan lagi.
“Saat ini pendapatan terbesar di Jabar dari pajak kendaraan. Namun, ke depannya pelan-pelan tapi pasti jasa perdagangan berbasis digital bisa menjadi potensi yang sangat besar untuk membangkitkan ekonomi Jabar,” pungkasnya. (Muhafid/R6/HR-Online)