Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ada beberapa seperti, tekanan, suhu, volume, dan konsentrasi. Menurut prinsip Le-Chatelier, apabila ada perubahan pada faktor-faktor tersebut, sistem akan melawan pengaruh transformasi secara keseluruhan. Prinsip ini dapat berlaku untuk keseimbangan fisika dan kimia.
Kesetimbangan kimia mengacu keadaan suatu sistem saat konsentrasi dan reaktan produk tidak berubah terhadap waktu. Selain itu, sistem juga tidak akan menunjukkan perubahan sifat lebih lanjut. Saat laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik, keadaan kesetimbangan kimia dapat tercapai sistem.
Baca Juga: Cara Menentukan Orde Reaksi, Grafik, Logika, dan Komparatif
Apabila keadaan yang terjadi sebaliknya, maka sistem dapat kita sebut dalam keadaan kesetimbangan dinamis. Umumnya, ada 4 faktor utama yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. Namun, faktor ini tidak sama dengan faktor-faktor laju reaksi. Faktor laju reaksi seperti, suhu, konsentrasi, dan luas permukaan bidang sentuh.
Faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia yang Perlu Dipahami
Ada dua jenis kesetimbangan kimia, yakni kesetimbangan homogen dan heterogen. Kesetimbangan homogen merupakan reaksi kesetimbangan kimia yang wujud zatnya sama. Sementara itu, kesetimbangan heterogen memiliki wujud zat-zatnya berbeda.
Kesetimbangan kimia ini sangat berguna dalam banyak proses industri. Misalnya saja pada pembuatan amonia dengan proses Haber. Kemudian ada pembuatan asam sulfat yang melalui proses kontak.
Katalis Tidak Berpengaruh dalam Kesetimbangan Kimia
Pada dasarnya, katalis tidak mempengaruhi kesetimbangan kimia, karena hanya dapat mempercepat reaksi. Katalis dapat mempercepat reaksi maju dan mundur, hal ini membuat reaksi mencapai kesetimbangan lebih cepat.
Katalis secara tidak langsung cukup berpengaruh dalam percepatan terjadinya kesetimbangan kimia. Kehadiran katalis hanya akan memberikan fasilitas reaksi untuk berjalan dari energi menjadi produk. Jadi, katalis tidak termasuk dalam faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia.
Pengaruh Perubahan Konsentrasi
Apabila menambahkan konsentrasi reaktan ke sistem dapat menggeser kesetimbangan ke kanan atau ke arah produk. Hal ini berarti reaksi kimia akan menghasilkan lebih banyak produk. Sementara itu, menambahkan konsentrasi produk ke sistem, kesetimbangan bergeser ke kiri atau ke arah reaktan.
Hal ini dapat membuat reaksi kimia lebih banyak menghasilkan reaktan. Reaksi kimia tersebut memiliki sifat reversible yang dapat mempertahankan kesetimbangannya. Perubahan konsentrasi pada reaktan atau produk dapat mengubah komposisi campuran dalam kesetimbangan kimia.
Hal ini dapat terjadi untuk meminimalkan efek perubahan pada konsentrasi. Sehingga, reaksi kimia tetap dapat seimbang meskipun komposisi campurannya cukup berbeda. Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ini cukup bergantung dengan komposisi penambahannya.
Perubahan Suhu Terhadap Kesetimbangan Kimia
Mengikuti Prinsip Le-Chatelier dan tanda ΔH reaksi, suhu dapat berpengaruh terhadap kesetimbangan kimia.
Baca Juga: Perbedaan Kohesi dan Adhesi, Tarik-menarik Antar Partikel
- Dengan meningkatnya suhu, konstanta kesetimbangan reaksi eksotermik dapat menurun.
- Dalam reaksi endoterm, konstanta kesetimbangan dapat meningkat seiring peningkatan suhu.
Tidak hanya dalam kesetimbangan kimia, perubahan suhu juga mempengaruhi laju reaksi. Sesuai dengan prinsip Le Chatelier, kesetimbangan bergeser ke sisi reaktan apabila suhu meningkat dalam reaksi eksotermik. Untuk reaksi endoterm, kesetimbangan bergeser ke sisi produk dengan meningkatnya suhu.
Pengaruh Tekanan dan Volume terhadap Kesetimbangan Kimia
Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia selanjutnya ini tekanan. Apabila terdapat perubahan tekanan, maka reaksi gas akan berbeda pula. Hal ini karena jumlah gas reaktan dan produknya berbeda.
Menurut prinsip Le Chatelier, dalam kesetimbangan kimia heterogen, perubahan tekanan tidak tergantung tekanan. Hal ini karena perubahan tekanan di zat cair dan padat memiliki volume yang tidak bergantung pada tekanan.
Sementara itu, reaksi kesetimbangan melibatkan gas, penurunan volume menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah dengan molekul lebih sedikit. Sebaliknya, apabila terjadi penambahan volume, kesetimbangan akan bergeser ke arah dengan volume besar.
Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ini terjadi supaya kesetimbangan kimia dapat tercapai. Menambahkan tekanan akan menurunkan volume, hal tersebut berlaku sebaliknya. Volume akan meningkat apabila tekanan berkurang dan akan berlaku apabila volume bertambah atau berkurang.
Contoh Kesetimbangan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Reaksi kesetimbangan kimia dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seperti siklus oksigen dalam tubuh, proses fotosintesis, hingga pengaturan pH darah. Selain itu, kesetimbangan kimia dapat terjadi dalam mulut saat makan makanan yang mengandung asam.
Baca Juga: Senyawa Turunan Alkana Bersinggungan di Kehidupan Sehari-hari
Mungkin saja dalam kehidupan sehari-hari kita tidak menyadari sedang terjadi kesetimbangan kimia. Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ini berperan penting untuk menciptakan kesetimbangan yang baik. (R10/HR-Online)