Planet Jupiter dihantam asteroid, kilatan terang tersebut tertangkap oleh Jose Luis Pereira. Ia adalah seorang pengamat dari Brazil.
Ia juga pengamat planet yang tekun. Setiap malam, dimana langit sedang cerah selalu membuat gambar. Selain Jupiter, pengamatan juga kerap kali dilakukan pada Mars dan Saturnus.
Seorang Astronom Amatir Menangkap Planet Jupiter Dihantam Asteroid
Pereira memasang peralatan kameranya setiap malam di Sao Caetano do Sul, di negara bagian Sao Paulo, Brazil bagian tenggara. Tujuannya untuk memotret dan merekam video dengan objek Jupiter. Dia memiliki program DeTeCt, upaya pencarian dan mengkarakterisasi dampak planet terbesar di Tata Surya kita.
Baca juga: Misteri Aurora Sinar X Jupiter Selama 40 Tahun Kini Terpecahkan
Melansir Space, tampaknya malam itu cuaca kurang bersahabat. Namun Pereira tetap bertahan. Tanpa jeda waktu, dia mengumpulkan serangkaian 25 video Jupiter.
Pereira sangat terkejut, pasalnya dia melihat sesuatu yang berbeda. Terdapat cahaya aneh dari planet tersebut. Rupanya planet Jupiter dihantam asteroid.
Namun Pereira mengira jika kilatan tersebut hanya masalah parameter yang dia adopsi. Tidak ada pengamatan khusus pada video tersebut.
Karena khawatir kondisi cuaca semakin memburuk, dia melanjutkan pengambilan gambar. Bahkan tidak memeriksa video pertamanya.
Tanpa pikir panjang, video dia masukkan dalam program DeTeCt. Selanjutnya dia meninggalkan projek dan pergi tidur.
Baca Juga: Foto Planet Jupiter Paling Detail, Banyak Fakta Terungkap
Planet Besar Sering Babak Belur
Planet Jupiter dihantam asteroid kali ini menjadi tabrakan kedelapan. Terhitung sejak pertama kali terjadi pada Juli 1994.
Saat itu pecahan komet Shoemaker-Levy 9 menabrak planet raksasa ini. Sebelumnya tahun 2019 astronom Ethan Chapel dari Texas juga mengamati meteor yang menabrak Jupiter.
Dia memakai teleskop Celestron 8. Kemudian kilatan cahaya tersebut tampak di Sabuk Khatulistiwa Selatan planet.
Jupiter sering mendapat hantaman. Karena orbitnya dekat dengan sabuk asteroid utama. Bahkan mempunyai tarikan gravitasi yang kuat.
Pecahan komet Shoemaker- Levy 9 menciptakan memar besar di atmosfer tebal Jupiter. Kejadian tersebut berlangsung selama berbulan-bulan.
Namun, bekas luka itu membuka jendela langka planet raksasa di bawah puncak awan. Alhasil para astronom profesional memanfaatkan kesempatan emas ini.
Mereka melakukan riset lokasi tumbukan dengan bermacam-macam teleskop. Tujuannya untuk menyempurnakan pengetahuan mengenai komposisi atmosfer raksasa gas.
Dampak yang hampir sama juga terlihat tahun 2017. Pada waktu itu seorang amatir Perancis dari Corsica, Suveur Pedranghelu mendetekti dampat hantaman pada wilayah kutub planet.
Baca Juga: Air di Planet Jupiter Tak Lagi Menjadi Misteri, Data Baru Misi Juno NASA
Pecahan Shoemaker-Levy 9 Terjun ke Jupiter
Menurut NASA, pada tahun 1993 pertama kali para ilmuwan menemukan komet. Lalu komet telah pecah menjadi 20 bagian. Pecahan mengelilingi Jupiter dalam orbit 2 tahun.
NASA melatih pesawat ruang angkasa untuk menonton tabrakan antara dua benda di tata surya tersebut. Mereka menempatkan posisi kamera sedemikian rupa.
Kekuatan planet Jupiter dihantam asteroid setara 300 juta bom atom. Sehingga menciptakan gumpalan besar. Ketinggiannya mencapai 2.000 hingga 3.000 kilometer.
Hantaman tersebut menimbulkan bekas luka gelap berbentuk lingkaran. Kemudian memberikan efek panas atmosfer hingga suhu mencapai 30.000- 40.000 derajat Celcius. Pada akhirnya noda terhapus oleh angin planet raksasa tersebut.
Selain mengungkap detail permukaan tabrakan, peristiwa itu juga membantu para ilmuwan melacak angin. Berapa ketinggian angin yang muncul sehingga menghilangkan jejak tumbukan.
Pengamatan Lebih Lanjut
Program telah memberikan peringatan kepada Pereira tentang rekaman video pertama. Lalu mengkonfirmasikan hal tersebut ke Marc Delcroix dari French Astronomical Society.
Fenomena planet Jupiter dihantam asteroid menjadi momen yang luar biasa. Karena selama bertahun-tahun, catatan peristiwa seperti itulah yang mereka nantikan.
Pengaturan pengamatan terdiri dari Teleskop Newtonian 275mm f/5,3 menggunakan kamera QHY5III62C. Kemudian terdapat penambahan berupa lensa okuler Televue Powermate 5x (f/26,5). Untuk memperjelas menggunakan filter potong IRUV.
Seperti halnya pada Shoemaker- Levy 9, noda hantaman tersebut bertahan cukup lama. Kemudian para astronom profesional memobilisasi kejadian itu. Akan tetapi, sepertinya para astronom belum memperoleh kesempatan pengamatan lebih lanjut mengenai dampak yang baru mereka amati.
Gambar menunjukkan tidak ada bekas luka yang terlihat. Kemungkinan objek terlalu kecil. Sehingga tidak mampu menembus atmosfer yang lebih dalam.
Para ilmuwan percaya jika planet Jupiter dihantam asteroid sering terjadi. Apalagi di awal Tata Surya. Tumbukan komet dapat menjadi unsur utama helium dan hidrogen sampai ke planet raksasa itu. (R10/HR Online)