Fosil Laba-laba Lagonomegopidae berhasil menjadi penemuan yang mencengangkan. Pasalnya, usianya mencapai 99 juta tahun dan terperangkap dalam resin alami. Serangga yang satu ini menjadi salah satu hewan purba yang berhasil ditemukan. Melansir dari National Geograpic, hewan purba ini memiliki sejarah panjang dan muncul setelah beratus tahun silam. Kehidupannya yang bebas sebagai pemburu.
Nah, karena penemuan ini menjadi sorotan, kita akan membahasnya lebih jauh. Berbeda dari fosil hewan purba raksasa yang terpisah-pisah, serangga ini cukup istimewa.
Baca Juga: Fosil Otak Euproops Danae Ditemukan, Berusia 310 Juta Tahun
Temuan Fosil Laba-laba Lagonomegopidae, Berusia 99 Juta Tahun
Masuk dalam keluarga sepasang mata besar dalam anterolateral karapas yang kini tersisa mata kecil. Sudah punah sejak berjuta tahun silam, termasuk dalam periode Cretaceous.
Penemuan fosil ini berada di tetesan resin pohon yang berhasil menjebaknya. Posisinya terlihat berupa laba-laba betina dewasa dan bayinya.
Bahkan ketika saat 99 juta tahun silam, arthropoda ini sudah menunjukkan sifat keibuannya yang melindungi anaknya. Keprotektifan ini terlihat dengan posisi yang jelas melindungi. Para peneliti menangkap gambar ini dan mempublikasikannya. Kita akan menyertakannya nanti untuk Anda amati sendiri.
Analisis Gambar
Dalam potongan burma terlihat dua sudut pandang berbeda. Bahkan pengamatan ini masuk dalam studi spesimen amber oleh Jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences pada hari Selasa.
Gambar tersebut memperlihatkan bahwa fosil Laba-laba Lagonomegopidae betina sedang mencengkram kantung telur. Di dalamnya berisikan calon bayi yang sudah akan menetas.
Selanjutnya gambar menunjukkan beberapa laba-laba kecil yang baru saja menetas. Sang ibu masih berperan untuk melindungi anak-anaknya tersebut dari kemungkinan bahaya.
Terlihat bahwa posisi ibu dan bayi laba-laba tersebut saling mendekat dan menempel. Dari sebelum lahir hingga setelah lahirnya.
Hal ini sampai membuat para peneliti terkejut dan merasa cocok. Dari tiga atau lebih spesimen yang menguatkan cerita, terlihat bayangan yang berada di tempatnya.
Baca Juga: Fosil Udang Bermata Lima Ditemukan, Mata Rantai yang Hilang
Naluri dan Sifat Keibuan
Fosil laba-laba Lagonomegopidae menunjukkan bahwa terlihat nalurinya sejak awal sangat bagus sekali. Bukti fisik aktual dari catatan fosil ini sudah sekitar seratus juta tahun lalu.
Serangga yang satu ini memang terkenal sebagai hewan dengan perawatan ibu yang baik. Namun penemuan fosil sebagai bukti nyata seperti ini sangat jarang terjadi.
Dari sini terlihat bahwa investasi apapun oleh para orangtua akan meningkatkan kebugaran keturunan mereka. Bahkan dari pengorbanan untuk kelangsungan hidup dan reproduksi orangtua pada masa depan.
Terobosan dalam setiap adaptasi hewan terhadap lingkup hidup memiliki implikasi signifikan. Evolusi seperti ini kita sebut sebagai evolusi sosialisasi yang berdampak bahkan terus terjadi hingga kini.
Penelitian Lanjutan
Dari penemuan fosil laba-laba Lagonomegopidae ini para peneliti mengmebangkan untuk terus menggali bahwa contoh perilaku lain yang terjadi dalam hewan ini dalam peristiwa “terjebak dalam waktu”.
Karena pada dasarnya, arthropoda lainnya menunjukkan hal serupa. Mengenai perawatan seperti yang terjadi serangga dan krustasea.
Sekilas laba-laba jenis yang sudah punah ini seperti laba-laba lompat modern. Namun ternyata fakta tidak menunjukkan bahwa mereka tidak berkerabat sama sekali.
Sejarahnya menunjukkan proses panjang sekali bahwa dalam periode karbon mulai 359 hingga 299 juta tahun silam. Paul Selden yang menjadi penulis studi kali ini. Seorang Profesor dari Emeritus Terhormat Gulf – Hedberg, University of Kansas,.
CT – Scanning
Fosil laba-laba Lagonomegopidae ini terdapat di sebuah celah kulit pohon. Ketika resin dari getah pohon yang membanjiri posisi mereka dan mengawetkannya secara alami jadi sejarah masa kini.
Dari hasil scanning menunjukan bahwa mereka memiliki mata kecil dan fitur lain. Identitas fosil laba-laba Lagonomegopidae betina dan bayinya secara detail hasil 3D.
Nah, perbedaannya dari sepasang mata besar yang berada pada sudut depan kepala. Tapetum reflektif pada mata mereka ini mengungkapkan bahwa masuk dalam makhluk nokturnal.
Sama seperti cara mata kucing yang akan beradaptasi pada malam hari. Kedipnya jauh lebih cepat dalam posisi gelap seperti serangga ini.
Nah, data-data analisis ini menjadi penelitian yang menggenapkan sebelumnya. Terjadi bukti nyata bahkan fosil yang cukup purba terjaga oleh alam.
Fosil laba-laba Lagonomegopidae jadi bukti studi alam semesta. Mempelajari dari sikap keibuan dan alam yang menangkapnya sebagai bukti manusia. (R10/HR Online)
Editor: Jujang