Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menemui kendala terbatasnya stok vaksin Covid-19. Akibatnya, program percepatan vaksinasi Covid-19 tersebut menemui menjadi terhambat.
Padahal, pemerintah pusat meminta kepada daerah menggenjot program percepatan vaksinasi Covid-19, guna tercapainya herd immunity.
Akan tetapi, dengan terbatasnya vaksin yang pemerintah pusat suplai, otomatis selalu kekurangan setiap pelaksanaan vaksinasi.
Seperti yang dilaksanakan di SMPN 1 Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (11/9/2021). Dalam pelaksanaan vaksinasi yang bekerjasama dengan Kodim 0612 tersebut, pihak sekolah mengajukan kuota sebanyak 750 siswa.
Namun ternyata kuota hanya untuk 250 siswa, sehingga yang mengikuti vaksinasi hanya kelas 9 saja.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Tasikmalaya, Muhamad Zein, membenarkan adanya kekurangan vaksin. Sehingga, pihaknya mengusulkan kepada pemerintah pusat, untuk meminta vaksin 100 ribu setiap 14 hari sekali.
“Mudah-mudahan dengan pasokan tersebut bisa melayani masyarakat, yang antusiasnya cukup tinggi untuk ikut vaksinasi Covid-19,” ucapnya usai meninjau vaksinasi di SMPN 1 Manonjaya, Sabtu (11/9/2021).
Lebih lanjut Zein menuturkan, bahwa sampai saat ini, program percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya baru 14 persen dari jumlah populasi penduduk.
“Sehingga dengan usulan tersebut, percepatan vaksinasi bisa selesai hingga tahun 2021 ini,” tuturnya.
Sedangkan terkait dengan proses pelaksanaan vaksinasi agar tidak terjadi kerumunan, pihaknya mengatur secara bergantian.
Sementara itu, Ina, salah seorang siswi SMPN 1 Manonjaya, mengaku senang dengan adanya vaksinasi Covid-19 di sekolahnya.
Pasalnya, dengan ikut suntik vaksin tersebut bisa mencegah penularan virus Corona, sehingga bisa membuatnya tenang.
“Saya mengikuti vaksin yang diadakan di sekolah, agar terhindar dari virus Corona. Jadi sangat senang sekali dengan adanya vaksinasi ini,” singkatnya. (Apip/R5/HR-Online
Editor : Adi Karyanto