Efek tidak ganti busi motor ternyata cukup berbahaya. Sebab, bagian penting dari motor adalah busi. Busi merupakan komponen vital dalam sistem perapian motor. Menariknya, asal-usul kata “busi” berasal dari bahasa Belanda, yaitu “bougie”. Ini merujuk kepada suku cadang yang terpasang pada mesin pembakaran di ujung elektroda ruang pembakaran.
Baca Juga: Perbedaan Busi Racing dan Standar, Kelebihan hingga Kekurangan
Efek Tidak Ganti Busi Motor, Kendaraan Akan Kehilangan Performanya
Jika membicarakan tentang busi sepeda motor, yang terlintas dalam pikiran adalah sebuah komponen kendaraan yang terletak agak tersembunyi. Namun memiliki fungsi yang sangat penting.
Secara khusus, busi bertugas sebagai penyedia percikan listrik yang kendaraan perlukan untuk menginisiasi proses pembakaran di dalam ruang mesin. Tak heran, ketika hujan turun bagian ini menjadi fokus utama para pengendara motor.
Sama seperti oli mesin, busi juga memiliki masa pakai dalam kendaraan roda dua. Dia tidak dapat terus-menerus kita gunakan tanpa mengalami penggantian.
Mengapa demikian? Hal ini karena umumnya setelah menempuh jarak lebih dari 6000 km, busi mulai mengalami penurunan kinerja dan perlu Anda ganti. Jika Anda biarkan, kendaraan kesayangan Anda dapat mengalami beberapa risiko “mengerikan”.
Kendaraan Mulai Kehilangan Performa
Efek tidak ganti busi motor dalam waktu yang cukup lama dampaknya bisa Anda rasakan dalam bentuk penurunan performa atau akselerasi kendaraan. Hal ini terjadi akibat perubahan celah atau jarak antara elektroda dan groundingnya karena usia komponen yang sudah lama.
Ketidakstabilan dalam percikan listrik atau api (missfire) mengakibatkan pembakaran dalam ruang mesin menjadi tidak optimal. Dampaknya, performa kendaraan berubah sehingga terasa kurang bertenaga dan berat saat dipercepat.
Kerusakan Dapat Menyerang Komponen Lain
Selain memengaruhi performa kendaraan, busi yang tidak Anda ganti dalam waktu yang tepat juga dapat merusak beberapa komponen lainnya. Hal ini bisa Anda bandingkan dengan efek komplikasi dalam tubuh manusia.
Bagian-bagian motor lain yang rentan mengalami masalah ketika busi tidak diganti termasuk tutup busi, kabel pengapian, koil, dan bahkan baterai. Kinerja komponen lainnya terganggu karena terjadi peningkatan kebutuhan energi listrik dari busi. Jika Anda biarkan, hal ini dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang lebih besar.
Kerusakan Permanen pada Sistem Kelistrikan
Sebagai komponen utama dalam sistem pengapian kendaraan, Efek tidak ganti busi motor dapat menyebabkan peningkatan tegangan pada komponen tersebut. Akibatnya, busi akan menuntut suplai energi yang lebih besar dari komponen lain yang terhubung, seperti aki.
Baca Juga: Letak Busi Motor Matic, Komponen Pemantik Api di Ruang Bakar
Jika situasi ini terus Anda biarkan, sistem kelistrikan kendaraan bisa mengalami kerusakan permanen. Pada awalnya mungkin hanya menyulitkan proses start mesin, namun kemudian akan mempengaruhi komponen lain yang terhubung.
Konsumsi Bahan Bakar yang Boros
Efek berbahaya lain dari tidak mengganti busi adalah peningkatan konsumsi bahan bakar. Ini terjadi akibat ketidakstabilan putaran mesin pada posisi idle, penurunan performa mesin, dan penurunan tenaga serta torsi.
Akibatnya, kendaraan akan menghabiskan lebih banyak bahan bakar daripada biasanya. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mengabaikan penggantian busi agar kendaraan tidak mengalami masalah yang lebih besar di kemudian hari.
Perawatan yang Wajib Dilakukan untuk Busi Motor
Jangan menunggu sampai terjadi kerusakan, sekaranglah saat yang tepat untuk merawat busi motor Anda. Perawatan ini sangat penting agar dapat menghindari masalah saat Anda gunakan.
Di bawah ini terdapat beberapa langkah untuk melakukan perawatan pada busi motor demi menghindari efek tidak ganti busi motor yang berbahaya.
1. Periksa Ketebalan Kerak pada Busi Motor
Secara rutin, periksalah ketebalan kerak yang menempel pada busi motor. Bagian ini dapat menjadi indikator apakah busi motor masih dalam kondisi baik atau tidak. Jika keraknya sudah terlalu banyak, maka kemampuan busi tersebut mungkin sudah menurun.
2. Hindari Menggunakan Amplas untuk Membersihkan
Setelah mengetahui ketebalan kerak pada busi, langkah berikutnya adalah membersihkan kerak tersebut. Namun, perlu Anda ingat bahwa kerak pada busi motor tidak boleh Anda bersihkan dengan amplas.
Amplas bersifat abrasif, sama seperti kepala busi yang juga bersifat abrasif. Jika keduanya bersentuhan, kepala busi dapat terkikis.
3. Periksa Kerapatan Kepala Busi
Langkah terakhir yang dapat Anda lakukan adalah memeriksa kerapatan kepala busi. Perhatikan kerapatan ini saat Anda melakukan penggantian oli.
Busi memiliki batas waktu penggunaan. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memeriksanya secara berkala.
Baca Juga: Penyebab Busi Motor Tidak Keluar Api yang Umum Terjadi
Dengan memperhatikan uraian mengenai efek tidak ganti busi motor diatas, penting bagi para pengendara untuk mengetahui kapan waktunya untuk mengganti komponen kendaraan. Jika sulit untuk melakukannya sendiri, rutin melakukan servis kendaraan adalah pilihan yang bijak. Ingatlah bahwa mencegah kerusakan lebih baik daripada mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan. (R10/HR-Online)