Selasa, Maret 11, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Partai Insulinde 1919, Provokator Buruh dan Petani

Sejarah Partai Insulinde 1919, Provokator Buruh dan Petani

Sejarah partai Insulinde belum pernah diulas dalam berbagai penulisan sejarah Indonesia. Partai politik yang berani ini, ternyata pernah populer di Surakarta pada tahun 1919.

Semenjak sejarawan asing meneliti partai ini, ternyata banyak beberapa penemuan baru mengejutkan yang tentu belum terpublikasi.

Selain pernah menjadi parpol era kolonial yang populer, Insulinde juga ternyata pernah memiliki pergerakan yang tak kalah hebat dengan partai-partai yang ada sebelumnya.

Fakta Menarik dari Sejarah Partai Insulinde Surakarta Tahun 1919

Sebagaimana organisasi perjuangan yang ada pada zaman kompeni, perkumpulan politik ini pernah menjadi motivator bagi generasi pejuang kemerdekaan.Bbeberapa contoh pergerakan yang populer karena Insulinde, antara lain seperti di bawah ini:

Pernah Memiliki Jumlah Anggota yang Fantastis

Partai dengan bendera merah mencolok tanda berani ini, pada zamannya ternyata pernah memiliki jumlah anggota yang begitu fantastis.

Betapa tidak mengejutkan, pemangku politik yang eksis di Surakarta ini pernah memiliki jumlah anggota sebanyak sepuluh ribu jiwa dari tahun 1918-1920.

Baca Juga: Ismail Marzuki, Pencipta Halo-halo Bandung yang Memikat Istri dengan Lagu

Sejarawan politik, Takashi Shiraishi menyebut bahwa ini merupakan sebuah fenomena yang langka dalam rekam sejarah politik Hindia Belanda (sekarang Indonesia).

Sebab berdasarkan temuan dari penelitian ini, ia mengungkapkan jika tinggi popularitas partai perkasa tersebut, disebabkan oleh prestasi memobilisasi massa yang kuat, terutama dari kalangan petani dan buruh.

Golongan masyarakat agraris dan semi industri di kota Sultan itu, rupanya telah ikut mewarnai ragam corak dalam sejarah Insulinde dari waktu ke waktu.

Memprovokasi Buruh dan Petani

Sebagaimana telah terungkap dalam catatan sejarah Indonesia, ternyata golongan masyarakat agraris dan industri memiliki karakter yang cenderung bersumbu pendek.

Fenomena menarik ini, sebagaimana bisa terlihat saat partai kenamaan yang sedang melangit itu, mencoba memprovokasi massa dengan cara-cara yang relatif strategis.

Sejarah partai Insulinde mencatat, partai papan atas masa kolonial ini pernah melakukan sebuah aksi provokasi pada buruh dan petani.

Tak segan, terkadang aksi provokatif ini diwarnai dengan kekerasan, pengrusakan, hingga pemogokan.

Tak heran maka, partai penerus Indische Partij ini menjadi populer di golongan masyarakat sumbu pendek, seperti Klaten, Solo dan Surakarta.

Memicu Bangkit Radikalisme Massa

Dari terjadinya aksi bakar semangat massa yang dilakukan pada tahun 1919, partai elit Jawa ini terduga menjadi sarang lahirnya radikalisme massa.

Pemerintah kolonial menemukan jejak adanya pembentukan aksi kekerasan yang ditenggarai oleh oknum-oknum bumi putera dalam perkumpulan politik radikal.

Baca Juga: Karakter Unik Raja Jawa tahun 1800-an, Senang Bagi-bagi Jabatan

Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sejarah partai Insulinde yang tertulis dalam buku Takashi Shiraisi berjudul “Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926”, pada tahun 1997.

Tak jarang, pemerintah Hindia Belanda mengadakan aksi razia politik guna mengamankan kepentingan pemerintahan yang saat itu sedang berada di ambang kekhawatiran.

Populer Karena Figur H. Misbach, dan Dr. Cipto Mangunkusumo

Perkumpulan intelektual radikal era Belanda ini populer karena pengaruh oleh dua tokoh penting dalam catatan sejarah Indonesia.

Mereka berdua antara lain adalah, H. Misbach dan Dr. Cipto Mangunkusumo. Dua orang ini merupakan pelopor gerakan radikal yang paling terkenal pemberani dan cerdas.

Baca juga: Gaya Hidup Masyarakat Indis Tahun 1800, Meniru Budaya Jawa

Maka tak ayal pergerakan partai penerus Ki Hadjar Dewantara ini, menjadi populer karena dua tokoh seperti Misbach dan Cipto yang berada dalam lingkaran orientasi perjuangan.

Beberapa prestasi yang tercapai oleh tokoh-tokoh kondang ini misalnya, berhasil memicu terjadinya pemberontakan buruh pabrik di Yogyakarta. Selain itu, ada juga beberapa aksi pemogokan yang berasal dari pentolan-pentolan Insulinde. 

Mengalahkan Jumlah Anggota Syarikat Islam

Historiografi Indonesia mencatat bahwa kehadiran mereka di Surakarta, rupanya pernah mengalahkan partai terbesar se-Hindia Belanda bernama, Syarikat Islam (SI).

Peristiwa ini sebagaimana tergambar dalam buku Takashi Shiraishi “Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926”, (1997: 187).

Syarikat Islam tercatat pernah menjadi partai saingan dengan kelompok kondang yang berdiri atas pengaruh Cipto dan Misbach.

Sementara dua tokoh ini merupakan figur yang pernah bertentangan dengan Tjokroaminoto sebagai pemimpin SI.

Sudah bukan menjadi rahasia umum pada waktu itu, jika SI kalah dengan partai Hindia ini, sebab orientasi politik mereka lebih kuat ketimbang partai berwarna hijau tersebut.

Begitulah sejarah partai Insulinde sebagai kekayaan historiografi politik di Indonesia. Meskipun partai itu sekarang sudah tidak ada, setidaknya dengan membaca sejarah ini kita bisa mewarisi semangat perjuangan partai tersebut. (Erik/R7/HR-Online)

Lapas Kelas IIB Ciamis Bekali WBP dengan Pelatihan Pertanian Ramah Lingkungan

Lapas Kelas IIB Ciamis Bekali WBP dengan Pelatihan Pertanian Ramah Lingkungan

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIB Ciamis, Jawa Barat, mendapat pelatihan tentang pertanian ramah lingkungan. Pelatihan yang berlangsung 26 Februari...
Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid, Skutik Tangguh dan Irit

Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid, Skutik Tangguh dan Irit

Yamaha kembali membuat kejutan di dunia skutik dengan menghadirkan Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid. Motor ini bukan cuma tampil lebih keren, tapi juga punya...
Cara Mudah Pakai Google Gemini di Lock Screen iPhone

Cara Mudah Pakai Google Gemini di Lock Screen iPhone

Google Gemini di lock screen iPhone jadi gebrakan baru di tahun ini. Sebenarnya aplikasi ini tidak hanya di ponsel tersebut, melainkan juga iPad yang...
Operasi Plastik di Korea Selatan

Resmi Cerai, Asri Welas Lakukan Operasi Plastik di Korea Selatan

Rumah tangga Asri Welas dan Galiech Ridha baru saja berakhir setelah 17 tahun hidup bersama. Bukannya bersedih, Asri memilih untuk meningkatkan value diri. Salah...
Program SERAMBI bank bjb, Permudah Penukaran Uang Jelang Lebaran

Program SERAMBI bank bjb, Permudah Penukaran Uang Jelang Lebaran

harapanrakyat.com,- bank bjb melaksanakan kick off Program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri 2025 atau SERAMBI. Kick off tersebut berlangsung di Lobby Kantor...
pungutan bantuan modal usaha

Parah, Oknum UPZ di Kota Banjar Diduga Lakukan Pungli Bantuan Modal Usaha

harapanrakyat.com,- Seorang oknum Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Kota Banjar, Jawa Barat, diduga melakukan pungutan liar terhadap para penerima bantuan modal usaha. Bantuan modal usaha...