Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Bocah SD di Pangandaran, Jawa Barat, setiap hari rela mencari rongsokan atau barang bekas demi membantu orang tuanya untuk membeli beras.
Tiara dan Deva adalah dua bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Wonoharjo, Kabupaten Pangandaran. Setiap hari kedua bocah tersebut berkeliling mencari barang rongsongan untuk dijual.
Layaknya orang dewasa, Tiara dan Deva harus bekerja ekstra untuk membantu menutupi kebutuhan makan sehari-hari di rumahnya. Mereka berkeliling dari jalanan hingga ke pelosok-pelosok dengan harapan ada barang-barang bekas yang bisa dipungut dan layak jual.
Seperti diungkapkan Tiara yang mengaku sejak tahun 2019 sudah mulai bekerja mencari barang bekas. Dari jam 6 pagi hingga jam 3 sore, ia bersama Deva berkeliling menyusuri jalanan perkotaan sampai ke pelosok-pelosok.
“Kalau sebelum jam tiga sudah mendapatkan barang bekas cukup banyak, biasanya kita langsung menjualnya ke bandar rongsokan. Uang dari hasil menjual barang bekas ini saya berikan sama orang tua untuk membeli beras, untuk makan keluarga,” tutur Tiara kepada HR Online, saat sedang mencari rongsokan di jalanan perkotaan Kabupaten Pangandaran, Selasa (03/08/2021).
Baca Juga : Ngisi Waktu Liburan, Bocah SD di Pangandaran Mancing di Sungai
Tiara juga mengatakan, bekerja memungut barang-barang bekas tiada lain untuk membantu kedua orang tuanya dalam menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. Terutama untuk membeli beras. Terlebih saat ini kedua orang tuanya hanya bekerja serabutan.
Bocah SD Pemungut Rongsok di Pangandaran Rindu Sekolah
Hal senada juga diungkapkan Dava. Ia menyebutkan, hasil dari menjual barang bekas setiap harinya sebesar Rp 20 rupiah, bahkan terkadang kurang.
“Saya juga sama seperti Tiara, mencari barang rongsokan ini untuk membantu orang tua. Kalau sebelum ada pandemi virus Corona, biasanya kita mencari barang bekas setelah pulang sekolah,” ungkap Deva, bocah SD di Pangandaran yang setiap harinya bekerja memungut rongsokan.
Karena sudah satu bulan ini Deva maupun Tiara tidak belajar tatap muka di sekolah. Mereka pun berharap bisa kembali belajar normal seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.
“Ya, kalau sekarang ini sekolahnya masih libur karena masih pandemi Covid-19 dan masa perpanjangan PPKM. Jika sudah bisa belajar lagi di sekolah, kita pun mencari barang bekasnya sepulang sekolah, yaitu setelah lohor (dzuhur) sampai sore,” kata Deva. (Ntang/R3/HR-Online)
Editor : Eva