Galaksi I Zwicky 1 merupakan pusat dari cahaya di balik lubang hitam supermasif. Para ilmuwan untuk pertama kalinya melihat fenomena tersebut.
Lubang hitam merupakan wilayah dalam ruang dan waktu. Tarikan gravitasi tersebut sangat kuat. Bahkan dari genggamannya, cahaya sekalipun tidak akan terlepas. Namun, gravitasi ekstrim mampu membelokkan ruang di sekitarnya.
Dengan demikian, cahaya akan bergema dan membelok di sekitar objek pada bagian belakang. Adanya fenomena ini, maka para astronom dapat mengamati cahaya dari belakang lubang hitam untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Galaksi Arp 195, Berinteraksi dan Tarik Menarik Gravitasi Tiga Arah
Untuk Pertama Kalinya, Cahaya Datang Langsung dari Lubang Hitam di Pusat Galaksi I Zwicky 1
Melansir laman iflscience, tidak akan terdapat cahaya yang lolos dari lubang hitam. Material jatuh akan membentuk cahaya ekstrim yang terlihat di sekitar objek kosmik. Kemudian akan membentuk korona dan memberikan daya pada sumber cahaya tersebut secara berkelanjutan di alam semesta.
Luang hitam akan membelokkan ruang dan waktu sedemikian rupa. Hal tersebut terjadi karena adanya gravitasi yang besar. Oleh karena itu, memungkinkan para astronom untuk melihatnya secara langsung dari belakangnya.
Namun, hingga sekarang kejadian tersebut belum pernah teramati. Objek kosmik yang aktif tersebut berada pada jarak sekitar 800 juta tahun cahaya. Para peneliti telah melihat emisi sinar-X, cahaya tersebut datang langsung dari lubang hitam di pusat galaksi I Zwicky 1.
Setiap cahaya yang masuk ke dalam lubang tersebut tidak akan keluar lagi. Jadi, seharusnya para peneliti tidak akan melihat apapun dari balik lubang tersebut.
Hal itu dinyatakan oleh Dr Dan Wilkins, dari Institut Kavli untuk Astrofisika dan Kosmologi Partikel di Stanford dan Laboratorium Akselerator Nasional SLAC.
Lalu yang menjadi alasan mengapa bisa melihatnya karena lubang hitam tersebut membelokkan ruang. Selain itu, membelokkan cahaya dan memutar medan magnet di sekitarnya.
Baca Juga: Galaksi Besar di Gugus Perseus, Hasil Tangkapan Hubble
Fenomena Cahaya dari Lubang Hitam
Selama beberapa dekade, fenomena cahaya dari lubang hitam seperti di pusat galaksi I Zwicky 1 telah diprediksi. Teori relativitas umum Einstein telah memprediksinya. Namun untuk pertama kalinya cahaya dari lubang hitam terlihat secara langsung di pusat galaksi tersebut.
Para astronom mempelajari korona lubang hitam supermasif. Korona tersebut ternyata lebih dinamis daripada perkiraan sebelumnya. Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrim akan menghilang.
Korona hitam merupakan sumber cahaya sinar-X yang terpancar dari sekitar objek. Para tim melihat suar cahaya tersebut di galaksi I Zwicky 1. Terlihat lebih terang sehingga sebagian cahaya dipantulkan pada gas jatuh kembali ke lubang hitam.
Saat cahaya tersebut memantul dan membelok di sekitar lubang hitam dengan gravitasi ekstrim objek, maka tim akan melihatnya. Akan tetapi, harus memakai teleskop luar angkasa NASA dan ESA.
Suar terang dari sinar-X akan dipancarkan oleh gas yang jatuh ke dalam lubang hitam dari piringan akresinya. Selain itu, terpancar dari gas yang mengelilingi dan piringan debunya.
Pengamatan Perjalanan Cahaya
Untuk pertama kalinya tim secara langsung melihat cahaya dari lubang hitam di pusat galaksi I Zwicky 1. Tidak hanya melakukan pengamatan cahaya saja, namun tim juga akan memahami perjalanannya. Mencatat bagaimana sinar-X dapat berubah warna ketika bergerak dan ditekuk di sekitar bagian belakang lubang hitam.
Kemudian menyelidiki asal usul suar, karena tim melihat sekelompok kilatan yang lebih kecil. Sinar-X terpantul dari belakang piringan, kemudian medan magnet akan terikat. Ketika mendekati lubang hitam, maka akan memanaskan segala sesuatu yang terdapat di sekitarnya.
Medan magnet tersebut juga menghasilkan elektron tinggi yang dapat menimbulkan sinar-X. Pengamatan dari teori Einstein akan membantu penelitian dengan bantuan teleskop dari sinar-X baru dari Badan Antariksa Eropa Anthena.
Pengamatan dengan resolusi tinggi akan merekam fenomena luar biasa. Sehingga dapat mengungkap lebih banyak misteri di sekitar lubang hitam. Hal tersebut bisa terjadi berkat teleskop sinar-X yang lebih besar dengan cermin raksasanya.
Dengan mengamati perjalanan di sekitar belakang lubang hitam, maka tim berharap mengetahui kejadian di dekat pusaran gravitasi. Langkah selanjutnya tim akan membuat peta 3D dari lingkungan di sekitar lubang hitam. Sehingga paham tentang korona lubang hitam yang mampu menghasilkan sinar-X di galaksi I Zwicky 1. (R10/HR Online)
Editor: Jujang