Asal usul jilbab perlu umat muslim ketahui, terutama kaum wanita. Hal ini karena jilbab jadi andalan bagi wanita untuk menutup rambut. Dengan jilbab, rambut yang tidak lain termasuk aurat bagi wanita bisa tetap terjaga.
Asal Usul Jilbab dalam Islam
Kata jilbab asalnya dari Al Jalb. Kata tersebut berarti menjulurkan ataupun memaparkan sesuatu yang berasal dari satu tempat ke tempat lainnya.
Jilbab sendiri juga memiliki nama lain seperti halnya khimar, hijab, dan lainnya. Terlepas dari kata tersebut, tentu juga mengundang penasaran bagaimana asal usul jilbab bukan?
Baca Juga: Pemimpin Wanita di Zaman Rasulullah, Punya Pengaruh Besar
Dalam hal ini, asal usul jilbab sebenarnya saat Umar Bin Khattab memberi saran kepada Rasulullah SAW agar menghijabi istri-istrinya. Kendati demikian, Nabi Muhammad SAW tak menghiraukan hal tersebut.
Menyadari hal itu, Umar Bin Khattab lantas memiliki harapan besar supaya ada ayat tentang penggunaan hijab yang turun. Ia pun berupaya merealisasikannya lewat kebiasaan masyarakat kala itu.
Pada zaman Rasulullah SAW, apabila istri-istrinya ingin buang air besar, biasanya keluar di malam hari. Kemudian istri tersebut akan pergi ke tempat buang hajat.
Lokasinya berupa tanah yang lapang dan terbuka. Tempat buang hajat ini bernama Al-manasi.
Karena ingin ayat tentang penggunaan hijab turun, Umar Bin Khattab pun sengaja menunggu salah satu istri nabi untuk pergi buang air besar. Saat itu ternyata salah satu istri nabi yang ingin buang air besar ialah Saudah.
Umar Bin Khattab lantas berseru kepada Saudah bahwa ia mengenalinya. Karena takut kejadian tersebut terulang lagi, Saudah lantas melaporkannya kepada Nabi Muhammad SAW.
Tak berselang lama, ayat mengenai hijab pun turun. Istri-istri Nabi Muhammad SAW diizinkan lagi untuk buang hajat.
Sejarah Penggunaan Hijab
Asal usul jilbab sebenarnya sudah ada semenjak peradaban Sumeria, terutama di kawasan Mesopotamia. Peradaban tersebut berlangsung sekitar 5000 tahun silam.
Karenanya, penggunaan jilbab ini sudah ada sebelum agama Islam lahir. Kala itu mereka memakai hijab saat bekerja di prostitusi kuil-kuil agar membedakannya dengan biarawati.
Namun pernyataan tersebut justru memicu gugatan dari pengadilan Turki. Arkeolog yang bernama Muaz Ilmiah di tahun 2006 menyebut bahwa jilbab berkaitan dengan prostitusi pada era peradaban Sumeria. Pada akhirnya pun jadi bebas.
Di tahun 1083, Indonesia pernah mengalami perdebatan mengenai pemakaian jilbab. Dalam perdebatan ini tercetuslah pertemuan antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia). Perdebatan ini mengenai seragam sekolah dengan hijab.
Baca Juga: Istri Rasulullah yang Sempat Menolak Islam, Petik Hikmahnya
Lalu di bulan Desember 1934, Presiden Turki yang bernama Mustafa Kemal Attaturk melarang untuk memakai kain asli pribumi. Dua tahun setelahnya, Syahreza Pahlevi juga melarang penggunaan pakaian bernuansa Islami bagi perempuan Iran.
Tak kalah penting pula untuk umat muslim ketahui bahwa asal usul jilbab pernah jadi wacana di kode bila lama yakni sekitar 3000 SM. Selanjutnya juga ada dalam kode hammurabi yaitu sekitar 2000 SM dan kode assyira 1500 SM.
Hingga pada akhirnya agama Islam menyebar hingga ke Madinah lewat Rasulullah SAW sekitar 570-632 Masehi. Persebarannya pun meluas hingga ke Sahara Afrika, Asia Tengah, Laut Arab, Eropa, dan mendunia.
Kewajiban Memakai Hijab
Wanita dianjurkan untuk memakai jilbab agar auratnya tertutupi. Aurat wanita sendiri memang mencakup semua badan, kecuali telapak tangan dan wajah.
Apabila wanita sengaja membuka auratnya dan terlihat oleh orang yang bukan muhrimnya, maka sudah termasuk dosa. Menutup aurat ini memang memiliki hukum wajib sehingga mendatangkan pahala bagi siapa saja yang menaatinya.
Hikmah Menggunakan Hijab
Dengan asal usul tadi, wanita muslimah yang menggunakan jilbab bisa merasakan hikmah tersendiri. Adapun salah satu hikmahnya yaitu mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.
Baca Juga: Kisah Cinta Nabi Yusuf Inspirasi Bagi Remaja Masa Kini
Perlindungan tersebut tidak lain dari gangguan makhluk ciptaan Allah SWT, tak terkecuali dari pandangan sesama manusia. Dengan demikian, menggunakan hijab sama saja telah melindungi diri sendiri dari segala bentuk marabahaya.
Asal usul jilbab bukan hanya penting untuk umat muslim ketahui, namun juga pelajari dengan baik. Apalagi hijab ini jadi salah satu kewajiban yang harus umat muslim patuhi. Kewajiban ini bisa menuntun umat muslim untuk meraih surga Allah SWT. (R10/HR-Online)