Maket Gambar Banjar Sport Center
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Proses pembangunan tahap pertama yang semestinya selesai 30 Desember 2013, pembangunan Sport Center di Kecamatan Langensari, Kota Banjar baru bisa diselesaikan pada Februari 2014, dengan menghabiskan dana Rp.70 milyar.
Anggaran sebesar itu bersumber dari APBD Provinsi Jabar Rp. 40 milyar, dan dari APBD Kota Banjar Rp.30 milyar, yang digunakan untuk pembangunan lapangan sepak bola, GOR serba guna dan gedung tenis indoor.
Selanjutnya, di tahun anggaran 2014 ini akan dilaksanakan pembangunan lanjutan tahap kedua, yaitu pembangunan sarana dan prasarana pendukung dengan anggaran sebesar Rp.16 milyar bersumber dari APBD Provinsi dan APBD Kota Banjar.
Hal itu dikatakan, Kabid. Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Banjar, Jaja Nurulhuda, ST, M.Dev.Plg., saat ditemui HR di ruang kerjanya, Selasa (18-03-2014).
“Untuk anggaran pembangunan lanjutan tahap kedua nanti akan diusahakan dari APBD Provinsi sebesar 12 milyar rupiah, yang penggunaannya terbagi untuk pembangunan pagar kawasan sekitar Sport Center senilai 3,5 milyar rupiah, pembangunan jalan dan lahan parkir kawasan Sport Center senilai 8,5 milyar rupiah,” paparnya.
Jaja menyebutkan, bahwa dana sebesar Rp.4 milyar akan diambil dari APBD Kota Banjar dan pengelolaannya akan dikerjakan oleh Dinas Cipta Karya, Kebersihan, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DCKTLH) Kota Banjar.
“Anggaran sebesar itu peruntukannya kemungkinan bisa untuk pengerjaan prioritas tadi, tergantung dari PPK proyek Sport Center tahap kedua. Jadi kalau dijumlahkan semuanya, anggaran pembangunan Sport Center untuk tahap kedua itu sebesar 16 milyar rupiah,” kata Jaja.
Dia juga menjelaskan, maksud dari pembangunan sarana dan prasarana pendukung berupa pagar kawasan yaitu untuk pengamanan kawasan Sport Center sebagai asset daerah. Sedangkan pembangunan lahan parkir dan jalan hotmix kawasan Sport Center tujuannya untuk memperlancar akses aktivitas terhadap tiga gedung yang sudah terbangun.
Dengan begitu, impian masyarakat Kota Banjar memiliki pusat oleh raga yang refresentatif bisa segera terwujud. Namun menurut Jaja, masih ada tiga pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan nanti, diantaranya manajemen keamanan, manajemen pemeliharaan dan manajemen pemanfaatan fasilitas.
“Untuk melaksanakan semua itu tentu harus ada kelembagaan yang menanganinya, harus ada sumber dana dan SDM yang memadai. Jelas pengoptimalan pusat kegiatan olahraga terbesar di Kota Banjar harus langsung di bawah Dinas Pemuda dan Olahraga, serta terlepas dari Dinas Pendidikan. Dikhawatirkan kalau masih di Dinas Pendidikan, dengan dana yang besar tidak tertangani secara optimal,” ujarnya.
Karena, bila dipisahkan dari Dinas Pendidikan maka penggunaan anggarannya menjadi mandiri. Selain itu, bisa menyerap anggaran dari Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia maupun dari provinsi secara leluasa. (Nanks/Koran-HR)