News, (harapanrakyat.com),- Gempa berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang wilayah Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (26/4) 2011. Tidak ada peringatan tsunami, berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Gempa terjadi pada pukul 13 : 39 : 33. Gempa berlokasi di posisi 8,6 Lintang Selatan-108,36 Bujur Timur, 125 km Tenggara Ciamis-Jabar, 126 Tenggara Tasikmalaya-Jabar, 150 km Barat Daya Purwokerto-Jateng, dan 306 km Tenggara Jakarta.
Gempa itu berpusat pada 120 km barat daya Cilacap, Jawa Tengah. Dan gempa terjadi pada ke dalam 24 kilometer. Gempa yang terasa di kota Banjar yang berjarak 100 km dari Cilacap, sangat mengejutkan warga yang sedang beraktivitas di siang hari berhamburan keluar baik di instansi pemerintah, pasar dan tempat belanja lainnya.
Sementara aktivitas di jalan raya terhenti beberapa menit, dan warga berkumpul di halaman rumah menghindari runtuhan bangunan meskipun hal tersebut tidak terjadi. Umumnya masyarakat trauma bila terjadi gempa, kejadian gempa dan tsunami Jepang takut terjadi di daerahnya.
Daerah di jalur lintas Ciamis Selatan warga berhamburan ke luar rumah saat gempa itu terjadi, khawatir terjadi tsunami melanda pantai selatan Pangandaran, demikian informasi yang diterima HR dari koresponden di daerah Ciamis Selatan. Sampai laporan ini tulis gempa Cilacap yang berkekuatan 6,3 skala Richter tidak ada berita korban jiwa maupun material yang berarti.
Gempa yang di rasakan warga Ciamis, sekitar pukul dua siang, membuat warga di daerah itu panik. Dan hal itu juga menimbulkan kepanikan korban keracunan makanan yang di rawat di RSUD Ciamis, sebanyak 249 orang karena RSUD Ciamis tidak bisa menampung pasien sebanyak itu para korban keracunan makanan di acara selamatan tujuh bulanan pada Sabtu (23/4) di Desa Sukaharja, Kecamatan Sindangkasih di tempatkan di Mesjid Al-Ikhsan di RSUD Ciamis.
Mereka berhamburan keluar sambil memegang infusan, yang masih menempel di tubuh mereka. Namun kejadian itu tidak berlangsung lama, karena tim medis dan juga warga sekitar cepat menenangkan keadaan.
Supardi, mengatakan dirinya kaget sekali ketika seisi ruangan mesjid berhamburan keluar saat terjadi gempa, dan tidak pikir panjang lagi dia pun menggendong anaknya ikut keluar dari ruangan mesjid. Ucap Supardi, “Saya takut gempa yang terjadi akan meruntuhkan ruangan mesjid dua lantai, dan dia pun segera keluar sambil membawa anak yang masih dipasang infusan,”
Lain halnya dengan warga lain yang berada di daerah Kecamatan Baregbeg, Ciamis. Mereka berhamburan lari keluar rumah. Dan mencari lokasi, yang jauh dari bangunan rumah karena gempa yang dirasakan cukup kuat.
Dahlia, warga setempat mengisahkan,” Setelah merasakan rumahnya bergoyang, antara sadar dan tidak saya mengajak keluarga untuk berkumpul di luar (halaman) rumah padahal waktu itu sedang memasak di dapur,” kata Dahlia dengan nada bicara parau saking takutnya, tidak berselang lama di daerahnya pernah terjadi gempa. Trauma gempa memang masih membayang-bayangi ingatan warga di daerah Baregbeg.
Hal senada diungkapkan juga Dadang sopir angkutan kota jurusan Ciamis-Baregbeg, saat menceritakan gempa yang dirasakannya saat angkotnya melaju terasa gempa. Segera menghentikan kendaraannya, karena takut terjadi kecelakaan apalagi saat itu jalanan menurun.
Karena jalanan dirasakan bergoyang, sehingga laju angkotnya menjadi oleng. Ucap Dadang, menceritakan pengalamannya saat membawa angkot melaju, sesuatu kejadian yang baru dialaminya.
Gempa yang dirasakan di lingkungan Sekretariat Daerah Pemkab Ciamis yang dua lantai, saat terasa goyangan gempa PNS dan tamu yang berada di gedung itu berhamburan keluar dengan kepanikan. Demikian laporan wartawan HR Dicki yang saat gempa bergoyang sedang berada di gedung Pemkab Ciamis.
Setelah pasca gempa hujan mengguyur wilayah Priangan Timur, warga di berbagai kota tetap siaga, takut terjadi bencana alam terulang saat hujan di malam hari.
Bencana Alam Menggemparkan Selalu Terjadi Tanggal 26?
Guncangan gempa Cilacap yang berkekuatan 6,3 SR, yang berpusat pada 120 kilometer barat daya Cilacap, Jawa Tengah, tepat terjadi di hari Selasa, 26 April 2011, 13:52 WIB, goyangannya terasa hingga ke Ibukota Jakarta.
Sontak saja, sebagian masyarakat pulau Jawa yang masih trauma dengan berbagai bencana alam terutama gempa, tsunami, longsor dan banjir bandang, pontang-panting berlarian dalam gedung perkantoran, perumahan, dan pusat perbelanjaan untuk menyelamatkan diri.
Kecemasan kembali terjadi di wilayah pesisir pantai selatan pulau Jawa. Sebelumnya, Cilacap pernah diguncang gempa berkekuatan 7,1 SR atau, berselang 22 hari dari gempa tanggal 26 April 2011.
Sejumlah pakar pun menyebutkan, gempa yang terjadi dinilai mereka sangat unik. Lantaran, mekanismenya berbeda dengan gempa 2006 maupun gempa 2009. Dikatakan unik, sebab gempa itu berbeda dengan gempa yang pernah terjadi. Pusat gempa ada di pertemuan antara lempeng Australia dengan lempeng Indo-Australia, dan terjadi tepat pada bidang kontak kedua lempeng.
Akan tetapi, bila kita cermati dengan seksama ada kesamaan tanggal pada sejumlah gempa besar dan bencana alam yang mengguncang Bangsa ini, dimulai dari sejak tahun 2004, berikut runtutannya;
-Gempa besar dan berakhir Tsunami yang meluluh lantakan Nanggroe Aceh Darussalam, hingga menelan korban jiwa ribuan orang ternyata terjadi pada tanggal 26 Desember 2004.
-Gempa Yogyakarta yang juga menelan korban jiwa dan hancurnya rumah dan infrastruktur di daerah Istimewa itu juga terjadi pada tanggal 26 Mei 2006.
-Gempa Tasikmalaya, yang mampu mengguncang hingga Jakarta dan menciptakan kehancuran rumah warga dan sejumlah infrastruktur lainnya, juga terjadi pada tanggal 26 Juni 2010.
-Guncangan gempa hingga mengakibatkan luluh lantaknya Mentawai terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010.
-Letusan dashyat gunung Merapi hingga melumpuhkan beberapa daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dan menimbulkan korban jiwa dan sejumlah bangunan dan rumah hangus dan ambruk, terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010, atau bertepatan dengan Tsunami Mentawai.
-Gempa besar yang mengguncang Negara Sakura, Jepang, hingga menimbulkan Tsunami dan rusaknya PLTN di fukishima, dan menelan korban ribu jiwa, serta hancurnya sejumlah fasilitas lainnya, juga terjadi pada tanggal 26 Februari 2011.
-Nah, guncangan gempa Cilacap yang berkekuatan 6,3 SR pada tanggal 26 April 2011, 13:52 WIB, mampu menggoyang hingga Jakarta, dan membuat panik sebagian besar masyarakat di pesisir laut selatan Jawa itupun, terjadi pada tanggal 26. (SBH/berbagai sumber)