Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pedagang pakaian di Kota Banjar, Jawa Barat, dilarang berjualan selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Sabtu (10/7/2021).
Kapolres Banjar, AKBP Ardiyaningsih membenarkan jika pedagang pakaian dilarang berjualan selama PPKM Darurat. Pedagang pakaian kata Kapolres masuk ke dalam kategori non esensial.
“Maka dari itu, kami meminta masyarakat yang melakukan usaha sektor non esensial agar tidak berjualan dulu,” ujar AKBP Ardiyaningsih.
Baca Juga: Akses Menuju Dalam Kota di Kota Banjar Dibatasi Saat Malam
Pihaknya pun kini tengah melakukan penegakan aturan PPKM Darurat tersebut, salah satunya menyusuri pedagang pakaian di pasar Kota Banjar.
Ia menyebut, pasar merupakan sumber mobilitas masyarakat yang sangat tinggi.
Menurut Ardiyaningsih, pedagang yang berada di Pasar Kota Banjar masuk ke dalam beberapa sektor.
Sehingga, yang masuk ke dalam kategori yang telah ditentukan harus tutup selama PPKM Darurat berlangsung.
“Kalau pasar ada beberapa sektor, seperti toko baju itu masuknya ke dalam sektor non esensial dan mereka harus tutup seratus persen sama halnya seperti toko mainan anak dan toko sepatu,” tambahnya.
Selain itu juga, ada beberapa pedagang yang masuk ke dalam kategori esensial yang masih bisa berjualan selama PPKM Darurat, namun harus tetap dengan aturan yang berlaku.
“Untuk toko atau pedagang yang menjual sembako itu harus tetap buka sesuai dengan jam operasionalnya,” tandasnya.
Pedagang Pakaian di Kota Banjar Keluhkan Penutupan
Sementara itu, Elin salah seorang pemilik toko baju yang berjualan di pasar Banjar, mengeluh lantaran adanya penutupan tersebut.
Pasalnya, tempat jualan itu merupakan satu-satunya mata pencaharian untuk menghidupi keluarganya.
“Iya disuruh tutup sama bu Kapolres, katanya sekarang lagi banyak yang terpapar Covid-19. Padahal, setiap hari saya makannya dari sini, kalau ini tutup dari mana lagi kan,” ucap Elin.
Elin berharap, meskipun sudah ada aturan dalam pelaksanaan PPKM Darurat di Kota Banjar, sumber mata pencahariannya tidak ditutup.
“Tentunya kita pedagang pakaian di Kota Banjar ingin tetap jualan, minimal ada batasan waktu, jangan sampai tidak boleh buka sama sekali,” pungkasnya. (Sandi/R8/HR Online)