Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Selama PPKM Darurat, pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mangkal di lokasi Taman Alun-alun Ciamis, Jawa Barat, mengeluhkan sulitnya untuk mendapatkan penghasilan.
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dilakukan pihak Pemerintah Kabupaten Ciamis itu dalam rangka penanganan Covid-19.
Salah seorang PKL Alun-alun Ciamis, Beti Srikoryati mengatakan, penerapan PPKM Darurat sudah lima hari berlangsung. Ia dan rekan sesama PKL Alun-alun Ciamis sudah kesulitan mendapatkan penghasilan dari berjualan. Sebab, lapak tempat mereka berjualan ditutup total sejak PPKM Darurat.
“Dengan adanya PPKM Darurat ini, jelas buat kami sebagai PKL yang penghasilan pas-pasan merasa kesulitan untuk mencari penghasilan. Perbandingannya jauh sekali dengan sebelum ada penutupan taman alun-alun,” ungkapnya, kepada HR Online, Kamis (08/07/2021).
Baca Juga : Langgar PPKM Darurat Ciamis, Petugas Ciduk Anak-anak di Warnet
Selama PPKM Darurat PKL Alun-alun Ciamis Sulit Cari Penghasilan
Menurut Beti, selama PPKM Darurat diberlakukan Pemerintah Kabupaten Ciamis, mau tidak mau para PKL harus nurut pada aturan yang berlaku. Tidak mangkal sekitar lokasi taman karena sebagai daerah yang larangan adanya kerumunan.
“Selama 18 hari kita harus diam tidak mangkal di lokasi taman. Selama itu pula kami harus memutar otak untuk mencari penghasilan demi mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga sehari-hari. Karena tidak ada bantuan dari pemerintah,” tuturnya.
Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, lanjut Beti, ia pun mencoba kembali mangkal dengan harapan mendapatkan penghasilan. Meski sebetulnya tidak ada larangan mangkal di tempat biasa, namun ada aturan bahwa hanya gerobak dagang yang ada. Tidak menyediakan kursi untuk para pembeli.
Beti juga mengaku, penghasilannya dari berjualan mengalami penurunan drastis. Jangankan untuk belanja kebutuhan dagang, dapat untuk makan saja sudah untung. Karena, jualan di lokasi yang berbeda, mendapatkan Rp 100 ribu itu sudah sangat besar. Namun tidak bisa mencukupi kebutuhannya.
“Saat ini kami hanya bisa mengeluh serta pasrah dengan keadaan, dan terus berharap Covid-19 cepat berakhir. Kita menjalani kehidupan dengan normal kembali, sehingga kami bisa mendapatkan penghasilan dari berjualan,” harap Beti. (Es/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah