Logo Kabupaten Pangandaran
Cimerak, (harapanrakyat.com),-
Masyarakat di wilayah Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, berharap memiliki lembaga pendidikan formal setingkat sekolah menengah atas. Pasalnya, sampai saat ini, Cimerak belum memiliki SMA atau SMK.
H. Jajang Ismail, tokoh masyarakat Cimerak, ketika dihubungi HR, belum lama ini, membenarkan, sudah saatnya Cimerak memiliki SMA Negeri. Menurut Jajang, minat melanjutkan jenjang pendidikan warga Cimerak, 40 persen dipengaruhi karena masalah jarak.
Bagi mereka (anak sekolah) yang ingin melanjutkan pendidikan, terpaksa harus pergi ke kecamatan lain, misalnya untuk SMK harus pergi ke Kecamatan Cijulang, sedangkan untuk SMA pergi ke Kecamatan Parigi.
Jajang optimis, bila SMA berdiri di Cimerak, minat anak usia sekolah untuk melanjutkan pendidikan akan mengalami peningkatan. Apalagi, bila sekolah itu menyatu atau berdekatan dengan Pesantren.
Menurut Jajang, masyarakat Cimerak dikenal agamis. Dengan kata lain, masyarakat akan lebih merasa tenang ketika menyekolahkan anaknya sambil memasukannya ke pesantren. Anak mereka bisa belajar wawasan umum sekaligus memahami agama.
Untuk merealisasikan itu, Jajang mengaku, sudah melakukan kordinasi dengan berbagai pihak. Kordinasi itu terkait penyediaan lahan yang diperuntukkan bagi pembangunan lembaga pendidikan tersebut.
Di tempat terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Pangandaran, DR. Drs. Nana Ruhena, MM, mengatakan, pembukaan sekolah setingkat SMA bisa diajukan ke pemerintah pusat.
“Pemerintah pusat sangat memberikan kesempatan, asal daerah yang bersangkutan bisa menyediakan lahan,” kata Nana.
Menurut Nana, pemerintah hanya menyediakan fisik bangunan, sedangkan pemerintah daerah menyediakan tenaga kerjanya. Lahan yang harus disiapkan untuk SMA sekitar 2 hektar, sedangkan SMK 4 hektar.
Diakui Nana, di Kecamatan Cimerak, untuk tahun ini tingkat melanjutkan pendidikan SMA mencapai sekitar 40 persen. “Mungkin karena SMA-nya di luar kecamatan, atau entah alasan apa, banyak siswa yang tidak melanjutkan ke SMA,” katanya. (Mad/Koran-HR)