Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Wakil Presiden (Wapres) RI, KH. Ma’ruf Amin, secara langsung meresmikan Gedung Workshop Kejuruan Teknik Informatika BLK (Balai Latihan Kerja) Komunitas Pondok Pesantren (Ponpes) Cipasung Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/7/2021).
Dalam peresmian itu, hadir juga Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Hj. Ida Fauziyah, dan Wakil Ketua DPR RI, H Abdul Muhaimin Iskandar.
Selain meresmikan gedung BLK, juga dilakukan penandatanganan MoU antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan perusahaan tentang Kemandirian BLK Komunitas.
“Sangat berbahagia hadir di Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya dalam acara BLK Komunitas ini, yang merupakan inisiasi Kemenaker dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,” kata Wapres RI dalam sambutannya.
Lebih lanjut KH. Ma’ruf Amin menuturkan, bawa BLK Komunitas ini sebagai wujud sinergi pemerintah dengan Kemenaker serta berbagai komunitas masyarakat dan pesantren.
“Tujuannya dalam upaya peningkatan SDM, sosial dan ekonomi kewirausahaan untuk berdaya saing global,” tuturnya.
Menurutnya, BLK Komunitas memberikan bekal keterampilan bagi komunitas pesantren dan masyarakat serta komunitas lainnya, untuk memasuki lapangan kerja ataupun kewirausahaan.
Bahkan, ia juga mengapresiasi dibentuknya Bank Wakaf Mikro (BWM) kerja sama antara Ponpes Cipasung dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Wapres RI Harap BLK Ponpes Cipasung Tasikmalaya Jadi Pusat Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
KH. Ma’ruf Amin berharap, MoU kerjasama Menaker dalam program BLK Komunitas tersebut, menjadi langkah awal yang baik dalam terjalinnya kebersamaan pemerintah, dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional.
“Semoga dapat segera beroperasi dalam mendukung ekonomi dan pengelolaan keuangan syariah,” harapnya.
Selain itu, sekarang ini pemerintah pusat mengarahkan pesantren bukan hanya sebagai pusat dakwah saja, melainkan juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Salah satunya termasuk ada program dalam rangka pembentukan pom bensin mini untuk 1.000 pesantren.
“Saya harap pesantren dapat menghadirkan santri bagus, pintar mengaji dan menjadi usahawan. Sehingga pondok pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.
Lanjut Wapres RI menambahkan, Indonesia yang kini tingkat penganggurannya yang masih cukup tinggi, maka pemerintah juga memprioritaskan program pembangunan SDM dan daya saing kerja.
Oleh karena itu, katanya, dibutuhkan langkah dan konsep cepat dan perbaikan agar bisa bersaing dengan negara lain.
“Semantara untuk mewujudkan tenaga kerja yang handal dan berdaya saing global, perlu sinergitas pemerintah, BUMN, masyarakat dan pesantren, serta lainnya,” katanya.
BLK Komunitas Bisa Kurangi Pengangguran
Sementara itu, Menaker RI, Ida Fauziyah, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu kelancaran terlaksananya acara kewirausahaan BLK Komunitas di Tasikmalaya.
Ida menuturkan, bahwa pemerintah sudah melakukan berbagai langkah ekstra ordinary, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Terlebih saat ini yang masih dalam masa pandemi Covid-19.
“Termasuk salah satunya sektor BLK Komunitas, yang kami bentuk di berbagai komunitas masyarakat dan pesantren,” tuturnya, Selasa (8/6/2021).
Senada dengan Wapres RI, bahwa pengangguran tingkat nasional saat ini masih tinggi, yaitu sebesar 1,02 persen. Namun, ia mengungkapkan pengangguran tersebut bisa turun dengan keberadaan BLK Komunitas.
Ida menjelaskan, BLK Komunitas merupakan program terobosan pemerintahan, agar masyarakat mendapatkan akses pelatihan dan informasi kewirausahaan. Pelatihan tersebut disesuaikan dengan pasar kerja dan keterampilan berwirausaha bagi komunitas santri dan masyarakat.
“Berbagai langkah yang pemerintah lakukan dalam pemulihan ekonomi, melalui peningkatan kompetensi dan perluasan lapangan kerja, mulai dirasakan positif,” jelasnya.
Ribuan BLK Seluruh Indonesia Sudah Terbentuk
Lebih lanjut Ida menambahkan, pada tahun 2021 ini sebanyak 1.014 BLK Komunitas telah dibentuk di seluruh Indonesia. Jadi sejak 2017-2021 sudah ada 2.127 BLK Komunitas se-Indonesia.
“BLK tersebut dari berbagai komunitas masyarakat, pesantren, pekerja dan serikat buruh serta komunitas lainnya seluruh Indonesia,” katanya.
Selain itu, sambungnya, pemerintah juga sudah menyiapkan pelatihan vokasi tenaga instruktur dan BLK Komunitas di 23 sekolah keguruan. Yaitu antara lain bidang teknik otomotif, las, konstruksi, furniture, infrastruktur, telekomunikasi, teknik informatika, teknik robotika, pengelolaan hasil perikanan. Kemudian bidang teknik batik, bahasa, perhotelan, kesehatan tradisional dan juga kuliner.
Sehingga, dalam mengakulturasi percepatan pemulihan ekonomi nasional, kehadiran BLK Komunitas menjadi jawaban untuk kebutuhan pasar kerja dengan pekerja, yang berdaya saing dan SDM produktif.
“Kita siapkan SDM untuk pengembangan destinasi wisata juga di Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Kupang. Bahkan para santri pondok pesantren yang mengambil jurusan pariwisata juga sudah banyak,” ucapnya. (Apip/R5/HR-Online)